Banjarnegara – Para guru di MAN 2 Banjarnegara melaksanakan pelatihan pembuatan naskah soal Higher Order Thingking Skills (HOTS), (06/10). Tenaga kependidikan yang ditugaskan sebagai pembuat naskah soal baik untuk MAN 2 Banjarnegara ataupun bagi madrasah karisidenan Banyumaslah yang mengikuti program pelatihan. Natir, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum berdiri sebagai narasumber pada kegiatan pelatihan ini.
“Kami memandang kemampuan guru dalam membuat naskah soal HOTS menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Pada abad – 21 ini bapak ibu guru harus mampu menstimulan agar anak mulai berfikir tidak hanya di level rendah dan sedang tapi pada level tinggi. Yang perlu digaris bawahi bahwa soal HOTS tidak identik dengan soal yang sulit, tapi indikator utamanya soal HOTS harus mampu menstimulan anak untuk berfikir pada kadar yang tinggi dengan melihat konteks kekinian yang ada disekitar kehidupan mereka,” terangnya.
Harapannya bapak ibu guru pada saatnya nanti sudah terbiasa membuat soal HOTS, para peserta didik akan semakin terbiasa berfikir kritis, analisis, mengkreasi, dan mengevalusi. Sehingga visi kedepannya anak anak yang sudah terbiasa berfikir tinggi tidak terlalu sulit menghadapi berbagai macam persoalan baik saat masuk perguruan tinggi melalui telaah soal Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) ataupun kegiatan lainnya di masyarakat. Mereka akan semakin kritis dan semakin analitis.
Reni Marina, guru MAN 2 Banjarnegara yang mengampu mata pelajaran biologi mengungkapkan pendapatnya setelah mengikuti pelatihan In House Training (IHT) Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Penyusunan soal HOTS.
“Dengan adanya pelatihan penyusunan soal HOTS ini yang tadinya berfikir bahwa menysusun soal tersebut susah menjadi lebih mudah. Tentunya kegiatan ini sangat membantu kami para guru. Kami jadi mempunyai tutor dan narasumber untuk membantu dalam penyusunan soal HOTS,” tutur guru biologi ini.
Peningkatan skill demi kemajuan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik merupakan sebuah kegiatan positif yang harus senantiasa kita lakukan. Agar kedepannya para peserta didik kita mampu bersaing di era globalisasi. Membentuk kepribadian para peserta didik agar cerdas dan berahlaq mulia demi menjadi insan yang berguna bagi agama dan bangsa Indonesia. (md/ak/rf)
