KOTA PEKALONGAN – Sebagai anggota Asian Islamic University Association (AIUA), UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan selalu mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam skala internasional. Hal itu dibuktikan dengan kepesertaan secara aktif pada berbagai kegiatan ilmiah melalui AIUA Mobility Workshop, yang diselenggarakan di Krabi, Thailand pada tanggal 24-27 Februari 2023.
Workshop ini fokus pada berbagai program Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis kerjasama internasional meliputi Mobility Program Student, Lecturer Exchange, Collaboration Research dan Internasional Accreditation. Workshop diikuti oleh berbagai Universitas Islam dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.
Dalam sambutannya, Presiden AIUA, Prof. Mujiburahman menandaskan, tantangan perguruan tinggi Islam semakin kompleks sehingga perlu ditingkatkan adanya proses penjaminan mutu dalam semua standar pelayanannya.
Disela-sela kegiatan tersebut Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand. Kelimanya meliputi Universiti Sultan Azlan Shah (USAS) Malaysia, Universiti Islam Pahang Sultan Ahmad Shah (UNIPSAS) Malaysia, University College MAIWP Internasional Malaysia, Kolej Universiti Antara Bangsa Sultan Ismail Petra (KIAS) Malaysia dan Universitas Fatoni Pattani Thailand.
Ditemui selepas acara, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., berpesan bahwa MoU yang sudah terbangun ini dapat dimaksimalkan dengan tindak lanjut kedepan, seperti program pertukaran mahasiswa, exchange, bahkan hingga pertukaran dosen. “Ini bukan hanya kerjasama dalam bentuk dokumen saja, namun penting untuk bentuk-bentuk nyata dari implementasi kerjasama tersebut”, ungkap Prof. Zaenal.
Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menegaskan kerjasama kolaboratif antar UIN dengan beberapa Perguruan Luar Negeri tentu akan membawa dampak positif bagi kampus secara kelembagaan. “Semoga juga ada kerjasama dibidang akademik, seperti double degree bagi mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa,” pungkas Prof. Zaenal.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Dr. H. Muhlisin, M.Ag., menyampaikan bahwa MoU yang dilakukan bagian dari upaya lembaga dalam berproses agar UIN Gus Dur semakin maju dalam berbagai aspek. “Kami sangat menyambut secara positif dan antusias karena langkah tersebut merupakan ikhtiar pengembangan jaringan antar perguruan tinggi untuk kepentingan kolaborasi dalam mewujudkan internasionalisasi program-program strategis di UIN Gus Dur,” tutur Muhlisin.
Muhlisin menambahkan, kerja sama yang dilakukan merupakan langkah awal yang baik, guna tercapainya kampus unggul dengan sumber daya yang semakin berkualitas kedepan. “Kita berharap akan dapat melahirkan program-program internasionalisasi kampus yang dapat melibatkan mahasiswa dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah maupun dalam kerjasama pengembangan standar lainnya,” pungkas Muhlisin. (Anik/Ant/bd).