Batang – Untuk menyamakan persepsi dan cara pandang yang sama antara Kementerian Agama dengan para Guru Pendidikan Agama Islam yang bertugas di SD, SMP, SMA dan SMK, serta mensosialisasikan program dan kegiatan, maka Kemenag Kabupaten Batang menggelar rapat kordinasi yang dilaksanakan di aula lantai 2 Kantor Kemenag pada Jumat (4/06) .Hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Kemenag, Kepala Seksi PAIS, Pengawas PAI serta para Guru PAI di Kabupaten Batang.
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Hj. Mahmudah dalam sambutannya mengatakan bahwa Rakor ini juga merupakan sarana untuk silaturahmi dengan guru PAI karena masih dalam suasana IdulFitri.
“Saat ini masih disuasana idul fitri, saya selaku pribadi maupun secara kedinasan menyampaikan maaf lahir batin atas semua kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja, juga juga menyampaikan selamat dan terimakasih atas kerjasama yang baik sehingga kami dapat mencairkan TPG sebelum lebaran lalu,” kata Hj. Mahmudah.
Lebih lanjut dia menyampaikan agar guru yang menerima TPG untuk benar-benar bersyukur yang diimplementasikan dikehidupan sehari-hari dalam bentuk kinerja yang baik. Khususnya guru yang mendapat dispensasi karena terkena rasio jumlah siswa. Sebenarnya rasa sukur kita pada Allah SWT atas semua rizki itu yang paling pas adalah dengan peningkatan kinerja yang baik itu.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batang H.M. Aqso dalam kesempatan itu menyampaikan pesan pada para Guru PAI agar tetap istiqomah dalam melaksanakan tugasnya, menurutnya kita itu tidak ada perbedaan antara Kementerian Agama dengan Dinas Pendidikan sama-sama mengawal dunia pendidikan agar dapat menghasilkan para siswa yang memiliki kapasitas akhlak maupun pengetahuan yang baik.
“Guru-guru PAI di Sekolah-sekolah jangan merasa kantor Kemenag ini menjadi rumah keduanya, jadikan kantor ini rumah kita bersama, sehingga tidak ada perbedaan saat di Kemenag maupun di Dinas Pendidikan,” jelas H.M. Aqsho.
Dia juga menyampaikan bahwa Kemenag salah satu tugas pokoknya membantu para Guru PAI baik dalam kurikulum, pengorganisasian pembelajaran juga berkaitan dengan pencairan TPG.
“Tugas kita masing-masing sesuai aturannya seperti itu, namun dalam pekerjaannya akan lebih mudah dan enak pelaksananya bila para guru dan ASN yang menangani itu ada persamaan persepsi dan kerjasama yang sinergis, karena pekerjaan akan menjadi semakin ringan bila dijinjing dan dipikul bersama-masa saling mengait,” tegasnya.
Aqsho juga menyampaikan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kabupaten Batang masih menuju kawasan industri, dimana kita harus mengantisipasi karena industrialisasi pasti akan berpengaruh pada situasi sosial dan budaya yang berkembang dimasyarakat termasuk pengaruh yang akan dialami oleh siswa kita.
“Saya berpesan pada seluruh guru agama karena pengaruh industrialisasi yang akan berkembang di Batang ini, maka kita harus benar-benar mengawal anak-anak didik kita dengan baik serta selalu menjaga akidah Islam karena bagaimanapun juga industrialisasi yang berkembang Batang kedepan benar-benar akan merupah pola pikir, sosial dan budaya masyarakat,” pungkasnya. (uus / Zy)