Mungkid – Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Mad Sabitul Wafa mengajak warga masyarakat Kaliangkrik untuk tidak pesimis terhadap pendidikan anak-anak. Anak-anak harus tetap didorong untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan menghindari pernikahan dini.
“Diserahkannya kembali anak-anak kepada orang tua bukan berarti selesai, karena MTs merupakan kawah Candradimuka yang pertama,” kata Wafa kepada para orang tua siswa pada kegiatan Pelepasan Siswa Kelas 9 MTsN 2 Magelang di Kaliangkrik, Senin, (14/05).
Wafa mendorong agar para siswa kelas 9 segera melanjutkan pendidikan ke madrasah yang lebih tinggi. Dengan belajar di madrasah, siswa akan terbentuk karakternya karena dibekali dengan ilmu agama.
“Menitipkan anak di madrasah akan dibekali agama. Ilmu tanpa agama akan kosong, agama tanpa ilmu pengetahuan kurang sempurna,” lanjutnya.
Wafa mengajak orang tua untuk sama-sama berusaha agar diberi kekuatan dalam menyekolahkan putra-putrinya. Bagi yang secara ekonomi tidak mampu, Wafa menganjurkan agar dapat dititipkan di pesantren.
“Karena apabila secara ekonomi tidak mampu melanjutkan, agar dititipkan di pesantren. Insyaallah 10 tahun ke depan akan menjadi generasi kader-kader yang memimpin bangsa,” lanjutnya.
Wafa meyakinkan kepada para orang tua, bahwa jika anak-anak dibekali oleh ilmu agama, akan bisa bermanfaat bagi masyarakat di lingkungannya. Orang tua agar jangan pesimis tentang biaya pendidikan, karena biaya untuk pendidikan akan diatur oleh Yang Memberi Hidup.
“Jangan pesimis, perbuat ibadah untuk kesuksesan putra-putrinya. Jangan lulus terus jadi manten. Sungguh, menjadi manten itu tidak enak bagi yang belum memiliki kesiapan,” pesannya.
Menanggapi semakin banyak minat siswa untuk bersekolah di madrasah sehingga membutuhkan gedung baru untuk ruang kelas, Wafa mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama bergandeng tangan dengan pemerintah mewujudkan pendidikan berkarakter di Kaliangkrik.
“Mari mendoakan para siswa agar betul-betul menjadi qurrata a’yun, anak-anak yang menyejukkan dan hindarilah pernikahan dini. Lanjutkan untuk meniti karir masa depan selanjutnya,” ajak Wafa.
MTsN 2 Magelang, berada Kaliangkrik yang merupakan daerah pegunungan. Mayoritas para orang tua adalah petani golongan menengah ke bawah. Sehingga dorongan untuk terus maju melanjutkan pendidikan perlu digaungkan, agar para lulusan Madrasah Tsanawiyah dapat melanjutkan cita-cita, menjadi pemimpin yang berkarakter mengisi pembangunan bangsa dengan akhlak yang mulia.
Hal tersebut selaras dengan harapan Kepala MTsN 2 Magelang Sholihah, anak-anak didiknya agar dapat menjadi mercusuar kebaikan di lingkungannya masing-masing.
“Kepada anak-anak kelas 9, amalkan ilmu yang telah kalian dapatkan. Beramal soleh dengan ilmu ilmiah, menjaga salat dan berakhlakul karimah. Dari madrasah agar dapat melanjutkan ke madrasah selanjutnya atau pondok pesantren agar mejadi mercusuar bagi lingkungannya masing-masing,” kata Sholihah. (am/sua)