Surakarta – Rombongan siswa Kelas Program Khusus Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Surakarta mengunjungi Museum Purbakala Sangiran, Sabtu (11/03/2023). Kegiatan ini berlokasi di desa Kebayanan II, Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Rombongan yang berjumlah 18 siswa beserta 4 guru pendamping tersebut berngkat dari sekolah menggunakan jasa transportasi umum 2 angkot.
Museum Purbakala Sangiran dipilih sebagai tempat outing class bukan tanpa sebab, tetapi karena Museum Sangiran merupakan situs yang diakui sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO yang berlevel internasional. Museum ini juga letaknya mudah dijangkau karena dekat dengan Kota Solo.
Rombongan berangkat dari MTs Muhamamdiyah Surakarta pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB menuju lokasi. Sebelum berangkat Bapak Kepala Madrasah Sumarman memberikan arahan kepada siswa untuk menjaga sopan santun di manapun berada dan dapat memanfaatkan momen outing class ini untuk menambah ilmu pengetahuan.
“Ketika sudah sampai di Museum Sangiran nanti kalian bisa fokus dalam melaksanakan kunjungan, tetap menjaga adab dan sopan santun. Dan kesempatan ini tolong dimanfaatkan untuk mengambil pelajaran atau ilmu yang didapat saat di museum Sangiran. Selamat belajar sambil bersenang senang,”ungkapnya kepada para siswa.
Sesampainya di lokasi, para rombongan diarahkan untuk parkir yang letaknya agak jauh dari Museum dan harus naik shelter untuk ke lokasi. Salah satu pegawai Museum menuturkan bahwa penggunaan shelter dan ojek ke musium dari tempat parkir atau sebaliknya adalah untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar museum.
Di Museum Sangiran rombongan didampingi oleh tour guide Syahroni diajak untuk mengungkap kehidupan masa lalu Homo Erectus melalui berbagai display yang terdapat di Museum. Rombongan diajak berkeliling ke 3 ruangan inti di dalam Museum. Mulai dari asal mula manusia purba, perkembangan budaya, cara hidup, dan interaksi dengan lingkungan. Sejarah berdirinya Museum adanya Situs Manusia Purba terbesar di Asia Ini membuktikan betapa berharganya sejarah untuk ilmu pengetahuan.
Pembelajaran Outing Class ini membuat semua siswa merasa senang. Terlihat beberapa siswa berkumpul untuk mengamati situs purba. Pemandu dari Museum Sangiran pun tidak lepas dari berbagai pertanyaan yang disampaikan para siswa yang berhubungan dengan manusia purba. Para siswa tidak lupa mencatat informasi yang didapatnya di buku tulis untuk memenuhi tugas membuat laporan kegaiatan selama di Museum Sangiran.
Rama salah satu siswa kelas VII Program Khusus yang mengikuti Outing Class mengatakan sangat antusias karena merupakan kali pertamanya mengunjungi Museum Sngiran. “Senang ini baru pertama kali saya ke Museum Sangiran. Tadi juga mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan mengenai kehidupan prasejarah manusia purba, “ungkapnya dengan penuh antusias.
Dikesempatan yang sama Juni Tur Endah, selaku Wakil Kepala Madrasah Bagian Kesiswaan yang juga sebagai guru pendamping Outing Class menjelaskan bahwa outing class kelas Program Khusus adalah kegiatan belajar diluar kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar lebih efektif.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan kegiatan outing class ke Museum Sangiran. Selain menambah pengetahuan mengenai pembelajaran di luar kelas, kegiatan ini juga sebagai kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,” ujarnya disela mendampingi siswa.
Lebih lanjut Ia juga mengungkapkan tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan langsung kepada siswa tentang situs purbakala yang terdapat di Museum Sangiran. “Tentunya belajar di luar kelas ini akan mendapatkan informasi langsung dari tour guide tentang situs purbakala yang ada di Sangiran . Siswa-siswi bisa langsung melihat dan mengamati apa saja situs sejarah tentang purbakala yang ada disini,” pungkasnya.
Kegiatan outing class ke Museum Purbakala Sangiran kemudian diakhiri dengan foto dan makan siang bersama. Rombongan kemabali ke MTs Muhammadiyah Surakarta pada pukul 11.00 WIB. (Humas Matsmuka/bd)