Wonosobo – Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, didampingi Kasi PD Pontren, Fakih Khusni, dan tokoh masyarakat, Idham Cholid, berkunjung di Sigedong sowan silaturrahmi Kyai Chamim, selaku sesepuh dzuriyyah KH. R. Abdul Fatah yang merupakan sebuah kampung yang warganya menjadi Hafidz/Hafidzah. Kunjungan dilakukan pada hari Rabu, (31/08).
Ahmad Farid, sampaikan bahwa upaya pelestarian Kitab dan Naskah Kuno Karya Ulama Wonosobo dan Pengembangan Desa Wisata Religi Kampung Tahfidz telah dimulai yang diawali dengan MoU antara Bupati Wonosobo dan Kankemenag Kab. Wonosobo, dimana saat penandatanganan MoU, disaksikan langsung oleh Sekjen Kemenag RI Prof. Nizar Ali awal Agustus yang lalu.
Farid tambahkan insyaAllah akan segera ditindak lanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama antara Kadin Pariwisata, Kepala Arpusda dengan Kankemenag Wonosobo untuk merealisasikan digitalasisi kitab-kitab kuno dan pengembangan Desa Wisata Religi di Sigedong, Tegalgot, Kepil, Wonosobo.
Ia juga memberikan apresiasi atas ikhtiar upayakan Digitalisasi terhadap Naskah Kuno Kitab Karya Ulama Wonosobo dan Pengembangan Desa Wisata Religi Sigedong dengan kampung yang penduduknya ramah-ramah. “Beberapa kali saya berkunjung di Sigedong dan menjadi saksi bahwa benar afanya bahwa masyarakat Sigedong itu sederhana dan bersahaja,” ujar Farid.
Menurutnya, Kabupaten Wonosobo miliki potensi Wisata Religi yang perlu terus dikembangkan, karena terdapat banyak makam Ulama Kyai, Aulia dan Habaib yang ramai dikunjungi para peziarah dari Wonosobo maupun dari berbagai daerah di Wilayah Indonesia.
“Saya menyaksikan sendiri bahwa Desa Wisata Religi Sigedong dengan keberadaan makam KH. R. Abdul Fatah menjadi syiar Islam yang ndak pernah sepi dari para peziarah untuk berdoa sowan Tabarukan,” kata Farid.
Selanjutnya Idham Cholid yagn juga merupakan keturunan KH. R. Abdul Fatah menuturkan bahwa KH. R. Abdul Fatah merupakan tokoh kharismatik yang telah melahirkan ulama-ulama besar Wonosobo, seperti KH. Muntaha Al-Hafidz Kalibeber dengan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Asy’ariyah, pendiri Universitas Sains Al-Quran (Unsiq); dan KH. Muhammad Ghazali Syihab, pendiri Pesantren Siwatu, Watumalang, Wonosobo dengan pesantren Tahfidz Al-Qur’an anak-anak.
“Sesuatu yang sangat istimewa dan luar biasa bahwa keturunan KH. Raden Abdul Fatah sangat meneladani sifat tawadhu dan sederhana beliau hal ini tampak pada masyarakat Sigedong yang sederhana dan bersahaja,” jelas Idham.
Sementara Kasi PD Pontren Kankemenag Wonosobo, Fakih Khusni, sampaikan bahwa kita harus bersyukur bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki kitab-kitab kuno asli tulisan tangan para ulama Wonosobo yang masih tersimpan di beberapa pondok pesantren.
“InsyaAllah karya ilmiah tersebut siap untuk dilestarikan dengan program Digitalisasi Naskah Kuno Karya Ulama Wonosobo melalui Perjanjian Kerja Sama Kankemenag Wonosobo dengan Arpusda Wonosobo yang akan ditandatangani Kamis awal September 2022,” tandas Fakih.(Ps/Ws/Sua)