Kebumen – Mujahadah bersama mengawali kegiatan Workshop Penguatan Spesialisasi Penyuluh Agama Islam Non PNS di aula Gedung Haji Kebumen, Kamis (15/03). Kegiatan yang diprakarsai FKPAI bekerjasama dengan Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kemenag Kebumen ini diikuti oleh seluruh Penyuluh Non PNS se-Kabupaten Kebumen sejumlah 208 orang dan PAIF 21 orang serta dihadiri ketua paguyuban Kepala KUA kecamatan H Moh Tusah Ihsanudin.
Workshop yang bertema" Membekali diri meraih prestasi mewujudkan umat religi" menurut ketua panitia Lukman Haris mempunyai tujuan meningkatkan pemahaman tupoksi PAI Non PNS terhadap spesialisasi materi penyuluhan. Adapun 8 bidang spesialisasi kepenyuluhan PAI Non PNS diantaranya kerukunan umat beragama, radikalisme dan aliran sempalan, pemberantasan buta aksara Al qur’an, penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS, pengelolaan zakat, pemberdayaan wakaf, jaminan produk halal dan keluarga sakinah.
Lukman Haris yang juga ketua FKPAI Kabupaten Kebumen menyatakan bahwa tahun 2018 akan ada 3 kegiatan dilaksanakan, meliputi workshop, bhakti sosial dan wisata religi, “Untuk workshop saat ini merupakan kegiatan yang pertama kita laksanakan di tahun 2018,” tuturnya.
Inisiator Pertama kegiatan PAI Non PNS
Workshop dibuka oleh Kepala Kankemenag Kebumen melalui Kasi Bimas Islam KH Khamid, dia menyatakan apresisasi yang setinggi-tingginya atas kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Khamid pun mengklaim bahwa ini merupakan inisiator FKPAI dan PAIF terkait dengan tupoksi PAI Non PNS, karena baru pertama kali diselenggarakan di Kebumen bahkan seluruh Indonesia. “Ini merupakan workshop pertama kali di Kebumen bahkan se-Indonesia yang membahas tentang spesialisasi penyuluh Non PNS,” ucapnya.
Sementara itu terkait dengan tupoksi penyuluh dia mengatakan ada 2 garapan besar yang saat ini difokuskan untuk kepenyuluhan, diantaranya tentang Nasionalisme dan Radikalisme.
Menurutnya dua hal tersebut harus bisa disampaikan ke masyarakat baik oleh penyuluh PNS maupun non PNS, harapannya masyarakat bisa memahami tentang pelemahan nasionalisme yang saat ini terjadi dan memupuk kembali jiwa kebangsaan yang telah luntur tersebut.
Selain itu penyuluh juga diharapkan agar bisa memberikan pencerahan terhadap masyarakat tentang beberapa aliran sempalan yang mulai menjamur saat ini dan berpotensi radikal. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang penangkalan radikalisme terutama yang mengatas namakan agama.
Rekomendasi Ke Menteri Agama
Teknis pelaksanaan Workshop ini dibagi menjadi 8 ruang kelas sesuai dengan 8 spesialisasi bidang Penyuluh Non PNS dalam sebuah Focus Group Discussion. Setiap kelas didampingi oleh 2-3 PAIF dengan hasil diskusi dituangkan dalam sebuah form Rencana Tindak Lanjut masing-masing bidang spesialisasi. Setelahnya dikumpulkan lagi dalam sebuah rapat pleno untuk merekomendasikan beberapa hal yang akan disampaikan ke Menteri Agama melalui program Penyuluh Menyapa Menteri.(pt/rf)