Semarang (Humas) – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Jawa Tengah menggelar Sertifikasi Nazhir Kompeten se-Jawa Tengah di Hotel Grasia, Semarang, pada Sabtu (15/11/2025). Kegiatan sertifikasi ini menggunakan Skema 2, yaitu kompetensi pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf, sebagai langkah strategis meningkatkan kapasitas Nazhir dalam mengelola wakaf produktif secara profesional.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua BWI Ahmad Zubaidi, Pengurus LSP BWI Arief Rohman, Ketua BWI Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur, serta Sekretaris BWI Jateng sekaligus Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Imam Buchori. Peserta berasal dari unsur Nazhir NU dan Muhammadiyah dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua BWI Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tamu BWI Pusat beserta asesor LSP BWI. Ia berharap sertifikasi ini menjadi momentum bagi NU dan Muhammadiyah untuk memperkuat tata kelola wakaf di daerah.
“Saya berharap Nazhir Muhammadiyah dan NU dapat mengelola harta benda wakaf secara optimal. Saya juga berharap kabupaten/kota mulai mengembangkan wakaf uang. Di provinsi sudah berjalan dan mendapat dukungan penuh dari Gubernur, Wakil Gubernur, hingga Kakanwil,” ujarnya.

Imam Maskur juga mendorong para peserta yang nantinya lolos sertifikasi untuk menjadi pionir pengelolaan wakaf produktif.
“Jangan sampai ilmunya berhenti di peserta sertifikasi saja. Harus ditularkan dan memberi manfaat luas,” tegasnya.
Di sisi lain, Sekretaris BWI Jateng, Imam Buchori, menjelaskan bahwa dipilihnya peserta dari NU dan Muhammadiyah karena keduanya memiliki basis Nazhir terbesar di Jawa Tengah, namun belum seluruhnya bersertifikat.
“Kami ingin percepatan agar NU dan Muhammadiyah memiliki Nazhir kompeten dalam mengelola wakaf di daerah masing-masing,” jelasnya.

BWI Jateng berharap melalui kegiatan ini, lahir SDM Nazhir profesional yang mampu menjawab tantangan pengelolaan wakaf modern, termasuk pengembangan wakaf produktif dan wakaf uang di berbagai daerah. (hilman najib)









