Kab. Magelang (Humas) — Kementerian Agama RI melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) bersama Tim Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Jawa Tengah menerima kunjungan Delegasi Indonesia Interfaith Scholarship (IIS) dari Austria. Kunjungan ini bertujuan mempelajari praktik kerukunan umat beragama serta kekayaan seni budaya Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan berlangsung di Vihara Vipasana Avalokitesvara, Kabupaten Magelang, Sabtu (15/11/2025).
Program ini menjadi bagian dari diplomasi kerukunan dan penguatan jejaring internasional, sekaligus memperkenalkan model toleransi yang telah menjadi ciri khas kehidupan beragama di Indonesia. Kunjungan delegasi juga mendapat dukungan penuh dari WALUBI Jawa Tengah melalui pendampingan Tanto Soegito Harsono, tokoh umat Buddha yang aktif dalam kerja sama lintas iman.
Kegiatan di vihara menjadi istimewa karena menghadirkan para Bhante dari tiga aliran Buddhis di Indonesia: Theravada, Mahayana, dan Vajrayana.
Kehadiran ketiga aliran dalam satu forum dialog menjadi bukti nyata bahwa keberagaman internal umat Buddha dikelola secara harmonis di Indonesia. Para Bhante menyambut delegasi Austria dengan hangat dan membuka ruang dialog interaktif mengenai kehidupan antarumat dan antaraliran.
Dialog: Mengapa Indonesia Bisa Rukun?
Dalam sesi diskusi, delegasi Austria mengungkapkan kekaguman atas suasana damai dan inklusif yang mereka temui. Mereka menanyakan bagaimana Indonesia, dengan begitu banyak agama dan aliran, dapat hidup rukun.
Para Bhante menjelaskan bahwa kerukunan lahir dari nilai-nilai kebajikan, sikap saling menghormati, serta budaya gotong royong yang telah mengakar di masyarakat. Prinsip universal Buddhisme—seperti welas asih dan cinta kasih—menjadi landasan kuat harmoni antaraliran.
Satu Meja Banyak Aliran: Potret Harmoni Indonesia
Delegasi juga menyoroti bagaimana tiga aliran Buddhis dapat berdiskusi bersama tanpa gesekan. Para Bhante menjelaskan bahwa:
Indonesia menjunjung budaya musyawarah dan dialog,
Setiap aliran dihargai dalam identitasnya,
Komunitas Buddhis terbiasa bekerja sama dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.
Kerja sama lintas aliran ini bukan sekadar wacana, tetapi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Delegasi Austria pun menyebut Indonesia sebagai “laboratorium keberagaman yang hidup.”
Kerukunan yang Menginspirasi Dunia
Kunjungan delegasi Austria ke Vihara Vipasana Avalokitesvara memberikan gambaran langsung tentang bagaimana Indonesia mampu mengelola keragaman agama dan budaya secara sehat dan damai.
Melalui program IIS, Kementerian Agama RI berharap semakin banyak komunitas internasional dapat belajar dari pengalaman Indonesia dalam merawat toleransi dan dialog lintas iman.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama, pertukaran cendera mata, serta ucapan terima kasih dari delegasi atas sambutan hangat selama berada di Jawa Tengah.









