Tegal (Humas) — Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) XXXI Tingkat Provinsi Jawa Tengah berlangsung meriah di halaman Kantor Bupati Tegal, Senin (10/11/2025). Meski hujan mengguyur sejak pagi, semangat para peserta dan tamu undangan tetap tinggi menghadiri acara keagamaan bergengsi yang diikuti oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah, Kepala Kemenag se-Jawa Tengah, para Kepala OPD, serta kontingen dari 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan peserta MTQH XXXI. Ia menyebut, menjadi tuan rumah MTQH merupakan sebuah kehormatan sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan potensi dan budaya khas Kabupaten Tegal.
“Selamat datang di Kabupaten Tegal, Bumi Seribu Warung. Kami menyambut dengan tangan terbuka seluruh kafilah dan tamu kehormatan. Meski hujan turun, semoga menjadi hujan berkah bagi pelaksanaan MTQH XXXI di Tegal,” ujarnya.
Sebagai bentuk penyambutan khas daerah, Bupati Ischak memperkenalkan Festival Sate Tegal, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan pengunjung MTQH XXXI. Festival ini akan digelar pada 13 November 2025, mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, menghadirkan 35 warung sate legendaris Tegal dengan cita rasa khas yang sulit ditemukan di daerah lain.
“Festival ini bukan sekadar jamuan, tapi juga bentuk promosi kuliner lokal yang sudah mendunia. Kita akan sajikan 12 ribu tusuk sate gratis bagi pengunjung. Kalau kurang, bisa beli sendiri,” selorohnya disambut tawa hangat para tamu undangan.

Menurut Bupati Ischak, festival ini menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa Tegal bukan hanya dikenal lewat bahasa dan budayanya, tetapi juga melalui kuliner khasnya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. “Sate adalah ikon Tegal, dan lewat MTQH ini kita ingin dunia tahu bahwa sate Tegal itu legendaris,” tambahnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai, Festival Sate menjadi inovasi yang cerdas dalam memeriahkan perhelatan MTQH XXXI sekaligus memperkuat nilai syiar dan promosi daerah.
“Saya mengapresiasi ide Bupati Tegal. MTQH bukan hanya ajang lomba membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga wadah membangun ukhuwah dan memperkenalkan potensi daerah. Festival Sate ini bisa menjadi magnet bagi masyarakat untuk datang dan ikut merasakan semaraknya MTQH XXXI,” ungkapnya.
Dengan perpaduan syiar Islam dan kearifan lokal, pembukaan MTQH XXXI Jawa Tengah di Kabupaten Tegal tidak hanya menggema melalui lantunan ayat suci, tetapi juga melalui aroma sate yang menggugah selera menandai semangat religius dan kebanggaan budaya yang berpadu dalam satu panggung kebersamaan. (hilman najib)










