Pekalongan (Humas) – Hari terakhir pelaksanaan Ujian Akhir Pendidikan Diniyah Formal Berstandar Nasional (UAPDF-BN) atau Imtihan Wathani Tingkat Wustha dan Ulya Tahun Pelajaran 1443/1444 H, Nur Abadi Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jateng lakukan monitoring langsung di Pondok Pesantren Walindo, Kabupaten Pekalongan, Kamis pagi (9/2).
Menurutnya pelaksaan Imtihan Wathani di Ponpes Walindo yang diikuti 197 santri dengan rincian 43 santri tingkat Ulya dan 154 santri tingkat Wustha, sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada.
Lengkap menggunakan perangkat komputer dan difasilitasi koneksi internet, seluruh santri fokus mengerjakan ujian seraya memanjatkan doa.
“Man Jadda Wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mencapai tujuannya,” tutur Nur Abadi memberikan semangat.
“Jangan tergesa-gesa, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, gunakan dengan bijak. Saya yakin Anda seluruhnya adalah santri yang berahklakul kharimah,” imbuhnya.
Di sela pemantauan, bersama Kepala Seksi Sarana, Prasarana dan Kelembagaan pada Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Mahad Aly Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI Winuhoro Hanum Bhawono, Nur Abadi sempatkan diri bertemu dengan Ibu Pengasuh Ponpes Walindo Mahmudah.
Nur Abadi berpesan supaya seluruh menerapkan pesantren ramah anak. Seluruhnya mengupayakan perwujudan Pesantren yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial.
“Jangan sampai ada kekerasan dan tindakan yang merugikan para santri, kita bangun suasana seperti rumah di pondok pesantren,” pungkasnya.
Pengembangan pesantren ramah anak perlu kebijakan internal, layanan prima dan akuntabilitas tenaga pendidik, serta sarana prasarana yang baik, seperti ruang belajar mengajar, klinik, pondok atau asrama, perpustakaan, masjid atau mushola, ruang makan, dapur, tempat bermain, kantin, dan sebagainya. (ps/rf)