Noor Badi Bekali Petugas Haji Jawa Tengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Bertempat di Aula Lantai 3 Gedung A Kanwil seluruh petugas haji Jawa Tengah mendapat pembekalan dari Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Noor Badi, sebanyak 160 petugas haji terdiri dari 74 Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 74 Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), 12 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengikuti pembekalan dengan tertib, Kamis (04/08).

Kabid PHU mengharapkan kepada seluruh petugas haji supaya memiliki kemampuan dan pemahaman yang mendalam tentang perhajian, dapat memberikan informasi, membantu, melindungi serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi jemaah haji, seiring tekad pemerintah yang ingin memberikan peningkatan dalam memberikan pelayanan terbaik dalam penyenggaraan ibadah haji tahun ini.

“Petugas harus betul-betul menguasai seluruh hal perhajian, dapat memberikan informasi tentang perhajian serta dapat membantu, melindungi serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi jemaah haji,” tutur Noor Badi dalam arahannya.

Ditegaskan, para petugas juga harus lebih teliti serta cekatan dalam melayani jemaah haji, lantaran jamaah haji kurang memperhitungkan tentang kesehatan dan juga ibadahnya maka sangat diperlukan pelayanan dan pengawasan, petugas harus siap melayani dengan baik dan selalu meningkatkan koordinasi dengan sesama petugas, sebab di Arab Saudi para petugas akan banyak bersinergi dengan banyak unsur dalam penyelenggaraan ibadah kolosal ini.

Laksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) pelaksanaan haji yang telah diberikan sewaktu mengikuti pelatihan. Petugas harus patuh pada aturan yang ditentukan pemerintah, seperti aturan dalam lempar jumrah demi untuk keselamatan jemaah haji, disamping itu petugas juga memiliki kewajiban untuk membuat capaian kinerja harian (CKH).

“Petugas harus melaksanakan seluruh rangkaina ibadah hasji sesuai dengan RKO, serta dapat menetapi aturan sebagai pedoman bagi seluruh petugas, seperti halnya jadwal larangan melontar bagi jemaah haji Indonesia yang ditetapkan oleh Muassasah Asia Tenggara harus dapat dipedomani dan jangan sampai dilanggar, itu semua demi kelancaran dan perlindungan bagi seluruh jemaah haji Indonesia,” tegasnya.

Ditambahkan, manasik haji merupakan pedoman dalam pelaksanaan ibadah haji karena dalam manasik haji tersebut sudah seluruhnya terinci proses pelaksanaan ibadah haji yang telah disepakati oleh para ulama dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, dinilah peran pentingnya petugas supaya selalu berpegang pada manasik haji serta mmampu engarahkan seluruh proses dalam ibadah haji sesuai dengan tuntunan dalam manasik haji tersebut

Petugas haji adalah salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia secara nasional. Apalagi bila ditambah dengan peningkatan kemampuan petugas haji baik yang menyertai jemaah maupun petugas non-kloter (PPIH Arab Saudi), hal inil akan banyak menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji. (bd/gt)