Pionering Aplikasi Budaya Nusantara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Babel (Inmas) – Sebanyak 12 Peserta dari Kontingen Jawa Tengah dalam pelaksanaan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) III tahun 2017 di bumi perkemahan Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung melaksanakan lomba pionering aplikatif budaya nusantara (15/05).

Pada kesempatan ini kontingen Jateng membuat replica menara Masjid Agung Menara Kudus, ini sejalan dengan tema lomba pioneering saat ini, menara kudus menjadi bukti perpaduan budaya local dengan Islam yang mampu berasimilasi secara komprehensif dengan tidak merusak karakter budaya local pada saat itu.

Dengan mengusung budaya local ini diharapkan juga mampu memberikan pembelajaran kepada peserta pramuka yang lain akan kekayaan khazanah budaya nusantara sekaligus mampu memberikan semangat melestarikan tradisi warisan para leluhur. “Kami berharap dengan mengusung budaya local Jateng ini mampu memberikan gambaran utuh tentang budaya Jateng yang bisa dilihat dalam kancah nasional” kata salah satu peserta

Disisi lain pendamping rombongan yang dari Jateng Nur Aini, menyampaikan semangat toleransi dan pluralisme juga menjadi semangat yang digalakkan dalam ajang perkemahan kali ini, “ peserta pada perkemahan ini adalah generasi asset bangsa maka perlu diajarkan sikap menjaga dan melestarikan warisan budaya,” katanya.

Penanaman jiwa yang ada semangat menjaga warisan budaya akan juga mampu menumbuhkan sikap toleransi terhadap budaya yang berasal dari daerah lain, membuka cakrawala berfikir dan pandangan untuk tidak sekterian niscaya harus diajarkan sedini mungkin, “karena lunturnya semangat nasionalisme dan kebangsaan sesungguhnya berawal dari hilangnya pengetahuan akan khazanah budaya nusantara, “ imbuh Aini.

Pada lomba pertama ini kontingen Jateng berharap mampu meraih prestasi yang gemilang, namun lebih dari itu tujuan utamanya tentu bukan sebatas pada raihan prestasi tetapi penanaman semangat melestarikan warisan budaya dan mampu memaknai sebagai pesan aplikasi budaya yang beorientasi pada kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah tujuan utamanya, “apapun hasilnya saya yakin peserta dari kontingen Jateng akan mampu berkompetisi secara sehat dan fair.” Pungkasnya. (bd/Af).