Tantangan menjadi Kartini di Kantor dan di Rumah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Sudah menjadi kebiasaan bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, sesuai dengan tanggal lahir beliau maka bangsa Indonesia memperingatinya sebagai momentum mengenang perjuangan dan pengabdian bagi kaum wanita Indonesia saat itu yang penuh dengan keterbatasan.

Pembimbing Masyarkat Katolik, Sulardi Paulinus berkesempatan memberikan pembinaan pegawai melalui apel pagi (20/04) mengungkapkan bahwa  aparatur sipil negara (ASN) khususnya para ibu-ibu di lingkungan kanwil diharapkan mampu mengadopsi semangat Kartini dalam memperjuangkan dan mengabdikan diri demi mendukung program kerja kementerian agama khususnya di Jawa Tengah.

“Kekuatan ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah berjumlah 183 orang, sekitar 31,6 % atau 58 pegawainya adalah wanita, diharapkan mampu menterjemahkan semangat Kartini ditengah keterbatasan dalam memberikan kontribusi positifnya guna mendukung program pemerintah” ungkap Pembimas Katolik kepada para peserta apel.

Sulardi menambahkan, sekalipun diera sekarang peluang bagi para wanita terbuka luas, namun menjadi “Kartini” masa kini tidaklah mudah. Perempuan masa kini yang telah berpendidikan tinggi dan mempunyai jenjang karier yang luas, senantiasa dituntut untuk tetap memperhatikan keutuhan dan kebutuhan keluarga. Kartini masa kini dituntut luwes menjadi ibu sekaligus berpikiran maju.

“Kartini masa kini adalah seorang wanita yang tangguh, mandiri, bertanggungjawab atas diri sendiri dan lingkungan ataupun keluarganya. sebagai seorang istri dan ibu di masa kini dituntut pintar dalam segala hal, harus bisa bekerja di dalam dan di luar rumah tanpa melupakan kodratnya,” lanjutnya.

Mengakhiri arahannya, Sulardi berharap agar para ASN Wanita di lingkungan kanwil mampu memberikan kontribusi aktif, mengeluarkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang inovatif untuk kemajuan unit kerjanya masing-masing, memberikan warna dalam keharmonisan suasana kerja serta tetap optimal dalam kodratnya sebagai seorang istri dan ibu di keluarganya. (gt/gt)