Cuaca Mendung Tutup Hilal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Inmas) – Kantor Wlayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melaksanakan rukyatul hilal berdasarkan surat Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI nomor B.1009/Dt/III/BA.0.1/04/2017 tanggal 13 April 2017 hal rukyatul hilal awal Romadhan, Syawal, Zulhijjah 1438 H dan pengawasan Imsakiyah tahun 1438 H.

Kegiatan Observasi/Rukyat hilal tahun 1438 H/2017 M dalam berpartisipasi dalam memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan  dalam sidang Isbad guna menentukan awal bulan Syawal 1438 H oleh Kementerian Agama, namun dalam kegiatan Rukyatul hilal yang dilaksanakan di menara Al-Husna sore itu cuaca berawan (mendung) maka tidak berhasil melihat hilal.

Hadir Dalam kegiatan antara lain Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa tengah Farhani, Badan Ppengelola Masjid Agung Jawa Tengah Nur Achmad, pakar ilmu falaq Dr.H.Ahmad Izzuddin, M. Ag, Drs. Muh Slamet Hambali, M.Si, serta  undangan dari Pengadilan Agama Semarang, MUI, Pimpinan Wilayah NU Jawa tengah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Semarang.

Farhani dalam sambutannya mengatakan “kegiatan ini menurut hemat saya sangat mulia, karena kegiatan kita pada sore hari ini merupakan tindak lanjut dari perintah Dijten Bimas Islam, yang hasilnya nti akan dilaporkan pada Menteri Agama RI, untuk bahan sidang Isbad yang tentunya sangatdi tunggu-tunggu oleh semua umat Islam di Republik Indonesia, ini merupakan satu hal yang sangat penting dan mulia”. Ucapnya

Sedangkan kegiatan rukyatul hilal dalam menentukan satu romadhan dilaksanakan di Kabupaten Kendal tepatnya di Pelabuhan kendal, maka untuk kegiatan ini di pidah dari Pelabuhan kendal ke menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, untuk mensinergikan antara Kanwil Kemenag Prov. Jateng dan Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah, ini merupakan keperluan, sebab Masjid Agung Jawa tengah adalah merupakan satu kebanggaan, tidak hanya Jawa Tengah namu juga Provinsi lain. Ujarnya

Belliau juga menambahkan “bahwa umat islam itu sebetulnya mudah diatur, karena umat biasa tanya lebarannya kapan, menurut hematnya justru pakar-pakar dan tenaga ahli yang perlu menentukan satu titik untuk menjawab pertanyaan umat dan itu tidak hanya untuk indonesia tapi untuk dunia karena kita sering ditertawakan pihak luar, karena di indonesia hari rayanya samapi tuju kali,” tambahnya

Umat menginginkan para pakar itu dapat melakukan Ijtihat, yang ijtihatnya tidak membuat semakin bingung umat, ini merupakan tugas para pakar dan para ahli, sehingga impian kita adalah islam itu adalah rahmatan lil alamiin itu akan benarbenar terwujud.

Harapan kami kepada umat islam semuanya dapat menerima apa yang diumumkan pemerintah dengan ikhlas dan lapang dada, ini tidak lain dan tidak bukan karena keinginan pemerintah untuk memfasilitasi umat, serta untuk kemaslahatan kita bersama. harapnya

Dan akhirnya beliau mengucapakan terima kasih dan    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Badan Kesejahteraan Masjid Agung Jawa Tengah dan pengurusnya serta semua pihak telah membantu  jalannya kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. (bd)