DWP Kemenag Cilacap Peringati Nuzulul Quran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Dalam rangka meningkatkan kualitas peran wanita di keluarga, Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Senin (12/6) menggelar peringatan Nuzulul Quran di Aula Kankemenag.

Ketua DWP Kemenag Cilacap, Siti Zubaidiyah Jamun dalam sambutannya mengatakan, bahwa peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan akan pentingnya peran wanita dalam membangun keluarga yang sakinah. Al Qur’an sebagai petunjuk manusia menurutnya harus selalu menjadi pedoman dalam keluarga. Karenanya, melalui peringatan Nuzulul Quran diharapkan kaum wanita bisa membawa keluarganya selamat dunia akhirat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun selaku pembina menegaskan bahwa, ibadah puasa di bulan Ramadlan agar dijadikan wahana evaluasi diri. Sehingga ibadah puasa akan memberikan dampak signifikan terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini seiring dengan implementasi lima nilai budaya kerja Kemenag.

“Orang yang berpuasa berarti selalu berusaha untuk mengingat Allah dengan segala aturannya. Dia akan menyadari bahwa tujuan hidup manusia terdapat pada Al Quran. Dengan selalu berpedoman kepada Quran, maka secara otomatis hidup manusia akan sampai di sorga. Karenanya, melalui Peringatan Nuzulul Quran, ASN diharapkan mampu mengambil pelajaran yang sangat berarti. Untuk kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di kantor mapun di masyarakat,”katanya.

Adapun inti pengajian diisi oleh KH Ahmad Soim, LC,MH atau sering dipanggil Gus Soim dari Kesugihan. Dia mengatakan bahwa nasib hidup manusia mau masuk sorga atau neraka ditentukan saat di dunia. Kuncinya adalah dengan mengendalikan nafsu sebagai inti dari tujuan berpuasa. Sebaliknya, orang yang selalau menuruti nafsunya, maka dia memilih jalan ke neraka.

“Manusia tidak punya nafsu maka dia tidak akan memiliki keingingan dan kemauan. Manusia yang baik harus memiliki nafsu tetapi tidak kanepson atau diperbudak oleh nafsu. Manusia memiliki emosi tetapi tidak emosional. Kemudian kedua unsur tersebut harus dikendalikan oleh ilmu agar bisa mencapai tujuan hakikinya. Ilmu ini sumbernya adalah Al Quran sebagai petunjuk manusia,”ungkapnya.(On)