Baznas Cilacap Tasarupkan Zakat Kepada Korban Banjir Wanareja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap mentasarupkan zakat untuk membantu korban banjir di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja. Bantuan tersebut merupakan bantuan dari Baznas Provinsi Jawa Tengah sebesar 50 juta.

Bantuan tersebut diserahkan Wakil Ketua Baznas Provinsi Jateng Sholihul Huda bersama Wakil Ketua IV Ahmad Hadlor beserta stafnya. Sebelum ditasarupkan, bantuan diterima terlebih dahulu oleh Baznas Kabupaten Cilacap melalui Wakil Ketua I Muchsin, Wakil Ketua III MS Zuhri dan Wakil Ketua IV Munawir. Serah terima disaksikan pula oleh Muhdiyono dari Bagian Kesra Setda Cilacap dan Harsono dari Dinas Sosial Cilacap.

Wakil Ketua II Baznas Cilacap, Hamidan Majdi, mengatakan bahwa pengadaan barang dilakukan melalui proses konsultasi dan musyawarah. Pengadaan barang disesuaikan dengan kebutuhan korban, seperti yang diinfomasikan oleh Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (UPT BPBD) Majenang.

Adapun bantuan tersebut kemudian diwujudkan bahan kebutuhan pokok yang terdiri atas beras 1.500 kg, air mineral 75 dus, mie instan 75 dus, sarden dua dus, ikan asin 10 kg. Dalam bentuk hygenis kit meliputi peralatan untuk balita, selimut 30 pics, handuk 30 pics, dan kebutuhan yang lain.

Bantuan diterima Kades Tarisi, Jasimin, selaku Ketua Posko Bencana Desa Tarisi. Menurutnya, jumlah warga yang mengungsi 809 keluarga, terdiri atas 3.004 jiwa. Di antara warga yang mengungsi terdapat bayi 24 anak, balita 137 anak, dan lansia 67 anak, anak sekolah 252 anak, serta ibu hamil dan menyusui 47 orang.

Berdasarkan laporan Kasi Trantib Kecamatan Wanareja, Sunarto, hujan deras yang turun sejak Rabu (21/2) sampai Jumat (23/2) menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Wanareja menjadi meluas. Banjir disebabkan oleh air dari Sungai Citanduy meluap.

Sementara aliran air di saluran pembuangan yang menampung limpahan dari Sungai Citanduy tidak mengalir dengan lancar. Banjir di Wanareja meluas, karena tidak hanya terjadi di Desa Tarisi, tapi meluas ke Desa Sidamulya, Desa Wanareja, dan Desa Bantar.(On/bd)