Guru Kunci Sukses Pola Pendidikan Futuristik Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Berdasarkan sejarah, madrasah lahir dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan  iman dan takwa. Al Qur’an secara menyeluruh memuat ilmu dan teknologi dari kelas dunia hingga akhirat. Bagaimana Allah SWT menciptakan jagat raya seisinya.

Proses kehidupan dari pra dunia (alam ruh) hingga pasca dunia (akhirat) dijelaskan dengan jelas. Proses penciptaan manusia, peristiwa Isra’ dan mi’roj di nana Nabi Muhammad saw dioperasi dan diambil hatinya untuk dicuci. Bagaimana digambarkan manusia dapat mengandung dan melahirkan tanpa dibuahi. Ini semua merupakan penjelasan teknologi canggih yang sekarang sedikit-demi sedikit mulai terkuak dan masih banyak lagi.

Hanya karena keterbatasan kemampuan berfikir manusia khususnya umat Islam, seolah-olah Al Qur’an tidak membahas teknologi. Dengan sangat berimbang, bagaimana Al Qur’an mengajarkan akhlak yang mulia bagi manusia. Keseimbangan inilah yang menjadi inti tujuan pendidikan madrasah. Mencetak generasi cerdas berpedoman pada Al Qur’an yang mulia.

Hal tersebut dikemukakan Kakankemenag Kab. Cilacap melalui Kasubbag TU, Jasmin, pada acara Penyusunan Soal US/MBN Tingkat MTs pada Kamis (22/3) di Hotel Dafam Cilacap.

Menurutnya, guru madrasah pasti bisa berfikir futuristik jika betul-betul mampu memahami Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia sepanjang masa. Al Qur’an tidak akan pernah usang oleh perubahan dan perkembangan zaman.

“Jauh sebelum orang sekarang bicara dan mengenal teknologi, Al Qur’an sudah membahas bagaimana Allah menciptakan jagad raya seisinya. Ilmu pengetahuan dan teknologi secara lengkap dimuat di dalamnya. Teknologi merupakan sumber teknis manusia agar dapat bertahan hidup di dunia. Sedangkan akhlak sebagai petunjuk agar penggunaan ilmu dan teknologi dapat bermanfaat untuk kemaslahatan umat manusia. Inilah konsep mulia dan futuristik pendidikan madrasah yang sebenarnya ingin diwujudkan,”Tegasnya.

Untuk itu dia berharap, guru madrasah mampu mengejawantahkan nilai-nilai keilmuan dari Al Qur’an. Karenanya, guru madrasah harus terus meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan. Sehingga pendidikan madrasah tidak kalah berpacu dengan laju peradaban manusia.(On/bd)