Jamun: Menjelang Ramadlan, ASN Kemenag Agar Memperbanyak Dzikir

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Sebagai usaha ancang-ancang memasuki bulan Sya’ban dan Ramadlan, ASN Kankemenag Kab. Cilacap khususnya yang beragama Islam agar memperbanyak dzikir. Dzikir yang berarti ingat merupakan kunci pokok manusia dalam usaha meraih keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Siapa yang dzikirnya lebih lama, maka dialah manusia yang paling berhasil.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun saat memberikan pembinaan kepada aparaturnya di Aula Kankemenag kemarin.

Dikatakan lebih lanjuta bahwa, dzikir bukan berarti harus selalu melafalkan kalimat kalimat tertentu. Namun dzikir diimplementasikan dalam setiap aktifitas sehari-hari. Banyak sekali cara agar manusia dapat selalu ingat kepada Allah SWT. Salah satunya adalah secara khusus dengan memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad saw. Terlebih sekarang sangat bertepatan dengan bulan Rajab. Bulan dimana umat Islam ditunjukkan kebesaran Allah atas kekuasaan teknologi. Perjalanan ke angkasa luar Yang Maha Canggih yang pernah ada dan tidak akan ada duanya.

Adapun terkait teknis, masing-masing dapat memilih cara yang paling nyaman dilaksanakan. Dicontohkan misalnya saat sore, malam, hingga pagi dengan berbagai rangkaian ritual. Yang suka bersenandung maka nyanyiannya yang berisi shalawat. Yang suka membaca kitab al Qur’an ataupun Barzanji bisa dilaksanakan sendiri ataupun berjamaah baik di rumah ataupun di masjid dan mushala. Di sepertiga malam, diusahakan bangun untuk shalat malam.

Kegiatan secara umum selama siang hari terutama saat beraktifitas dalam bekerja, agar diusahakan hati dan pikiran tetap konsentrasi pada tujuan asli hidup manusia. Terdapat kunci agar setiap aktifitas bernilai ibadah, yakni dengan diniati kerja untuk ibadah. Yakni menjalankan tugas sebagai bukti usaha manusia di dunia dalam mencari keridlaan-Nya. Sehingga akan timbul semangat untuk bekerja dan insya Allah menjadi nilai ibadah.

“Di manapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun hati dan pikiran agar selalu ingat kepada Allah. Hal inilah yang dapat menjadikan manusia menuju kepada kesucian jiwa. Jiwa yang terhindar dari berbagai penyakit hati yang selalu mengajak kepada nafsu angkara murka. Dengan teknik ini maka diharapkan saat Ramadlan tiba, kita semua sudah siap seratus persen untuk kembali ke fitrah,”Katanya.

Dijelaskan bahwa kembali ke fitrah adalah kembali kepada tujuan inti untuk apa manusia diciptakan Allah. Yakni untuk beribadah yang berarti seluruh aktifitas manusia dari tidur hingga tidur kembali merupakan ibadah. Adalah kegiatan yang selalu diniati ibadah diiringi hati dan pikiran yang bersih semata-mata hanya mengharap ridla Allah.(On)