Jamun: Pelantikan Sebagai Sarana Menuju Peningkatan Kualitas Kinerja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Bukan hanya sekedar formalitas, pelantikan pejabat merupakan sarana menuju peningkatan kualitas kinerja. Tanpa pelantikan, maka pejabat tidak akan bisa memenuhi persyaratan secara administrasi. Sehingga pelantikan memiliki peran yang strategis dalam manajemen pengelolaan ASN. Karenanya, pelantikan harus bisa membawa efek positif bagi ASN itu sendiri dan juga lembaga atau kementerian yang bersangkutan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kakankemenag Kab. Cilacap, Jamun, saat memberikan pembinaan ASN yang dilantik, Jumat (13/4) di Aula Kankemenag.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, tugas utama ASN adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat sebaik-baiknya. Jangan sampai ASN menyinggung apalagi sampai mengecewakan, baik dari sikap, tutur kata maupun tindakan. Terlebih bagi para pemimpin, dimana dia harus tanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan manajemen. Sebagai sesosok yang dituakan atau dikedepankan, maka pemimpin harus bisa memberikan contoh terbaik bagi bawahannya.

“Sesuai dengan kearifan lokal yang ada, bangsa Indonesia khususnya yang berada di Jawa sangat kental dengan istilah suri tauladan atau contoh yang utama. Hal ini sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi seluruh aspek kehidupannya. Nabi tidak pernah menyuruh ataupun mengajak orang lain untuk memeluk agama Islam secara langsung. Beliau murni menggunakan cara dakwah bil hikmah dengan mengedepankan kearifan. Dan hingga hari ini kita semua menjadi saksi atas keberhasilan beliau,”Ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, seorang pemimpin harus mampu membawa yang dipimpin ke arah yang dituju dengan baik. Pemimpin harus mampu memberikan dorongan dan semangat kepada bawahannya. Pemimpin harus bisa melunakkan sifat yang keras dan menguatkan mental yang lemah. Karenanya, tidaklah mudah untuk menjadi seorang pemimpin.

Pemimpin harus mampu membaca karakter bawahan secara cepat dan tepat. Pemimpin harus memiliki kemampuan adaptasi seperti gurita agar bisa diterima dengan cepat di lingkungan manapun. Inilah yang hingga saat ini jarang dimiliki oleh seorang pemimpin. Membaur dan menyesuaikan dengan lingkungan merupakan kebutuhan dasar yang pertama kali harus dilakukan. Membaur bukan berarti harus campur atau terseret arus, melainkan mampu menyelami tiap liku-liku karakter lingkungan.

Modal inilah yang bakal menentukan seberapa cepat keberhasilannya dalam mendapatkan hati bawahan untuk memenuhi kebutuhan layanan masyarakat. Diingatkan pula bahwa di era informasi, sensitifitas masyarakat sangat tinggi. Semakin tinggi sebuah peradaban diperlukan pengetahuan, pengertian dan penanganan yang juga lebih canggih. Untuk itu dia mengingatkan untuk terus menjaga komunikasi dan koordinasi setiap akan mengambil keputusan. Sehingga hasilnya betul-betul sesuai dengan yang diharapkan, yakni sesuai regulasi, prosedur dan terutama harapan masyarakat. (On/bd)