081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cegah Radikalisme Melalui Wawasan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Usia pubertas pada siswa sekolah lanjutan atas baik SMA/MA/SMK merupakan masa-masa emas pembentukan karakter yang akan menentukan jati diri. Karenanya pada rentang usia ini harus diberikan muatan kearifan yang tinggi. Sehingga mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang memiliki budi pekerti luhur.

Atas pemikiran tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Selasa (15/5) menggelar kegiatan Penguatan Wawasan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin bagi siswa SMA/MA/SMK di Fave Hotel Cilacap.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, dalam sambutannya menegaskan bahwa, Islam adalah agama yang sangat cinta damai. Islam tidak mengenal adanya perlakuan yang tidak baik apalagi sampai tindak kekerasan yang menghilangkan nyawa orang lain. Yang lebih tidak manusiawi lagi, korban adalah saudara sendiri. Karenanya, pihaknya menyatakan mengutuk keras tindakan terorisme yang mengatasnamakan jihad.

“Para siswa semuanya, bahwa mempelajari agama Islam secara kaffah atau menyeluruh itu sangat penting. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam memahami ajaran agama Islam yang sangat mulia. Jangan mudah percaya terhadap segala tulisan yang kalian dapat dari internet. Pastikan dulu sumbernya dan siapa penulisnya. Pastikan juga bahwa sumber bacaan berasal dari tokoh agama yang sudah terpercaya kredibilitasnya dan terbukti arif di masyarakat. Sehingga kalian tidak akan mudah untuk dipengaruhi oleh paham-paham yang menyimpang,”ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, kepribadian umat Islam adalah sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Kepribadiannya merupakan standar kualitas seseorang yang mengaku beragama Islam. Sehingga seseorang dipastikan tidak menjalankan agama Islam secara benar bila melakukan kekerasan.

Arti jihad secara hakiki bukanlah membunuh orang lain, melainkan membunuh musuh yang nyata di dalam diri manusia itu sendiri. Yakni nafsu syaitan yang selalu mengajak dan menggoda manusia untuk berbuat menyimpang dari ajaran agama yang benar. Sehingga dalam agama Islam dikatakan bahwa jihad yang paling utama adalah melawan hawa nafsu.

Pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Agama, memberikan perhatian secara khusus terhadap layanan umat beragama. Hal ini sebagai wujud nyata bahwa pemerintah betul-betul mengutamakan kepentingan umat sebagai salah satu modal dasar membangun bangsa. Karena itu, generasi muda harus menjadi penerus bangsa terbaik untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Yakni sebagai umat yang arif dalam segala hal kehidupan, pungkasnya. (On/bd)