Waisak, Berjuang Melawan Sang Ego

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkit (Inmas) – Peringatan Tri Suci Waisak yang dipusatkan di Plataran VIP Candi Borobudur Jawa Tengah 29/05‘18. Hadir dalam peringatan tersebut Mentei Agama  Lukman Hakim Saifuddin, Kapolda Jateng Tjodro Kirono, para duta besar Negara sahabat  serta para tamu undangan.

Menteri Agama dalam sambutannya mengatakan “semoga berkah Waisak membawa kedamaian dan kebahagiaan dan kedaianan bagi umat manusia” ucapnya

Pada hari ini semua umat Budha memperingati hari Tri Suci Waisak yaitu kelahiran orang suci, pencapaian kebudhaan dan meninggalnya budha gautama, waisak mengingatkan kepada kita semua akan pentingnya memberi dan melakukan perbuatan baik, itu semua sangat dibutuhkan dibutuk didunia saat ini.

“Budhisme banyak mengajarkan pengetahuan tentang kehidupan, serta kesadaran terhadap lingkungan untuk melindungi generasi yang akan dating” ujarnya

Setiap memperingati hari besar agama adalah bagaimana stiap umat beragama dapat benar benar akan makna tujuan hari besar itu, terlebih  dalam pengembangan akhlak mulia ini perlu dihayati sebaik baiknya mengingat ajaran agama itu bertitik tolak dari kesadaran dan dapat menerapkan prinsip-prinsip kebajikan dalam kehidupan sehari hari.

“Marilah kita dekatkan peranan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia, karena setiap agama mengajarkan nilai-nilai luhur keutamaan kesempurnaan dan kedamaian untuk membangun berbangsa yang beragama merupakan bentuk nyata yang positif dalam damai dan harmonis, maka ditegaskan akan pentingnya akan pemahaman moderasi dalam beragama”. Tegasnya

Moderasi agama dalam arti bahwa tidak boleh dibawa pada pemahaman dan pengamalan yang ektreem, agama kita jadikan sebagai sumber nilai, oleh karena itu kita wajaib mengembalikan semua bentuk pemahaman agama dalam bentuk sisi-sisi moderat, moderasi agama dapat menjadi jawaban atas topik Waisak tahun ini yaitu  “Marilah bersama-sama berjuang mengalahkan sang ego”

“Melalui moderasi agama dapat ditumbukan kesadaran tertinggi sehingga sang ego dalam diri dapat terkikis”. Ucapnya

Orang Bijaksana selalu waspada selama tiga masa yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan dalam  kehidupannya,

”Saya percaya umat Budha dengan delapan praktek pesan damai yakni  pikiran benar, ucapan benar, ucapan benar, perbuatan benar, bicara yang benar, usaha benar, perhatian benar dan konsentrasi yang benar maka akan dapat memberikan pencerahan dan kedamaian bagi semuanya”tutupnya  (bd/bd)