Tingkatkan Kualitas Bimbingan, Kemenag Wajibkan Cjh Ikuti Manasik Di Kecamatan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan manasik haji, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, melalui Kasubbag TU, Jasmin, mewajibkan Calon Jamaah Haji (Cjh) mengikuti seluruh rangkaian manasik haji, termasuk enam kali di tingkat kecamatan dan dua kali di tingkat kabupaten.

Pernyataan tersebut dilontarkan pada acara Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Manasik Haji Tingkat Kecamatan, Kamis (5/7) di Ruang Rapat Kantor. Anjuran tersebut sebelumnya sudah dikemukakan langsung kepada para jamaah saat manasik haji tahap I tingkat kabupaten di Gedung IPHI Cilacap.

Menurutnya, kematangan pemahaman manasik merupakan faktor terpenting suksesnya ibadah haji. Calon jamaah haji yang telah memiliki pengetahuan manasik haji yang matang akan lebih tenang saat menjalani seluruh prosesi. Manasik di tingkat kecamatan sangat penting karena akan bertemu jamaah lain.

“Manasik di KBIH hanya sebatas anggota KBIH itu sendiri atau bahkan malah sebatas beberapa regu. Dengan manasik di tingkat kecamatan, maka selain akan lebih matang, calon jamaah haji akan bertemu jamaah lain yang selama ini belum pernah bersama. Dari sinilah mereka mulai dilatih bergabung dengan jamaah yang lebih banyak. Terlebih bagi kecamatan yang melaksanakan gabungan, maka akan lebih banyak lagi, katanya.

Dijelaskan pula bahwa, orang yang belum terbiasa dengan keramaian biasanya akan mengalami kebingungan. Faktor tersebut akan berdampak pada konsentrasi yang mempengaruhi prosesi ibadah haji. Karenanya Kepala KUA Kecamatan selaku leading sektor agar memberikan penjelasan dengan baik. Tingginya angka jamaah lansia harus disikapi dengan bijak. Masyarakat desa dengan pendidikan yang relatif masih rendah memerlukan penangangan khusus agar bisa memahami materi manasik.

Adapun terkait teknik pelaksanaan manasik agar digelar seefisien dan seefektif mungkin. Sehingga dengan enam kali pertemua minimal yang usia lajut lebih memahami. Hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah terkait manasik kesehatan. Bagaimanapun faktor kesehatan merupakan modal utama tercapainya haji yang mabrur. Karenanya, materi kesehatan agar diberikan secara proporsional.(On/bd)