Kemenag Cilacap Menggelar Rakor PK On Line Guru PAI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Program peningkatan kualitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI), oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama memasuki tahap Pemetaan Kompetensi (PK). Seiring berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi maka teknik pemetaan kompetensi akan digelar secara On Line pada Kamis (15/11) mendatang.

Di Kabupaten Cilacap terdapat 1.298 guru PAI mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK. Sesuai rencana, kegiatan PK On Line akan berlangsung di 25 titik atau tempat se Kabupaten Cilacap. Sebagian besar guru akan berkumpul dan menempati fasilitas aula Koordinator Wilayah Pembina Pendidikan (Korwil Bindik) atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah UPT Dinas P&K. Di samping itu, peserta juga ada yang menggunakan fasilitas di beberapa gedung SMP, SMA, SMK bahkan tempat publik lain seperti rumah makan.

Demikian disampaikan Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS), Nasrun Anwar Hidayat, Selasa (13/11) di Ruang Kerjanya usai Rakor. Dikatakan lebih lanjut bahwa, secara teknis peserta akan mengikuti PK On Line menggunakan perangkat komputer atau gadget.

“PK On Line akan diikuti oleh seluruh guru PAI baik PNS maupun Non PNS, yang sudah bersertifikat ataupun belum, yang sudah lama ataupun yang baru. Dengan pemetaan nantinya program peningkatan kompetensi guru akan didasarkan pada kebutuhan masing-masing guru. Sehingga nantinya guru akan dikelompokkan sesuai kebutuhannya untuk kemudian mendapatkan pelatihan,”Katanya.

Sebagai salah satu anggota penjamin mutu program pemetaan kompetansi berkelanjutan, pihaknya berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi peserta. Kelancaran proses PPKB On Line merupakan awal dari suksesnya program tersebut kedepannya. Untuk itu, sebagai bagian dari dukungan penuh, melalui rapat koordinasi pihaknya memastikan seluruhnya sudah direncanakan dengan matang.

Dia berharap, PK On Line betul-betul akan menjadi awal menuju perubahan yang besar, khususnya bagi dunia pendidikan agama di sekolah. Minimnya jam pelajaran pendidikan agama di sekolah harus disiasati dengan bijak dan cermat. Guru dituntut untuk peka dan cerdas menciptakan metode maupun pendekatan pembelajaran. Sehingga meskipun waktu di sekolah sangat limit, namun dengan metode dan pendekatan yang tepat, pendidikan agama akan memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan karakter siswa, pungkasnya.(On/bd)