Muh Habib : Kinerja Guru Harus Terukur dan Terencana

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Evaluasi dan perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan. Perencanaan merupakan persiapan pra kegiatan sedangkan evaluasi dilaksanakan pasca kegiatan. Bagi seorang guru sebelum melaksanakan tugas pembelajaran harus ada persiapan dan rencana terkait materi, metode dan bahan ajar yang akan disampaikan kepada anak didiknya.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muh Habib pada kegiatan bertajuk Evaluasi dan Perencanaan Program Penguatan Pendidikan Ditjen Bimas Kristen. Kegiatan dimotori oleh Penyelenggara Kristen Kankemenag Kota Semarang, di Hotel Citra Dream Jl. Imam Bonjol Semarang, Jum’at (02/11).

Menurut Habib guru sebagai transformer pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi dan kinerjanya utamanya bagi guru yang sudah mendapatkan TPG.

“Kinerja seorang guru termasuk GPAK harus terukur dan terencana. Program pendidikan harus direncanakan dengan baik, selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan rencana, dan yang terakhir setiap program pelaksanaan pendidikan harus dievaluasi. Hal tersebut dimaksudkan supaya guru mengetahui program mana yang belum dapat dilaksanakan,” terang Kepala Kantor.

Melalui evaluasi juga akan diketahui kendala yang dihadapi sekaligus mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Dengan evaluasi diharapkan proses pembelajaran atau pun kegiatan yang selanjutnya akan lebih sukses dibandingkan sebelumnya.

“Sebagus apa pun kurikulum, mustahil tujuan pendidikan nasional dapat tercapai jika tanpa perencanaan dan evaluasi,” tegasnya.

Pada kegiatan tersebut dipaparkan juga tentang alur pencairan TPG dari perencanaan anggaran, besaran anggaran yang dibutuhkan dan koordinasi internal antara Pejabat Pembuat Komitmen dan pengelola DIPA. Koordinasi dan konsultasi juga dilakukan ke Kanwil dan Kemenag pusat. Setelah anggaran definitif turun maka proses berikutnya adalah pemberkasan persyaratan TPG, verifikasi administrasi dan melengkapi prosedur pencairan. Selanjutnya pelaporan anggaran dan evaluasi.

“Proses ini penting diketahui oleh para guru agar tidak ada image negatif jika terjadi keterlambatan pencairan atau pun kekurangan anggaran TPG” ujar Habib.

Gara Kristen Julius Bambang menuturkan peserta terdiri dari Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) perwakilan dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Semarang. Ia berharap meski kegiatan hanya sehari, GPAK dapat meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

Kegiatan menghadirkan pemateri Bimas Kristen Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Kasubbag TU dan Perencana Kankemenag Kota Semarang.(rus-ch/gt)