Kudus – Dalam rangka memenuhi tuntutan kinerja Kantor Urusan Agama (KUA), KanKemenag Kabupaten Kudus melalui Seksi Bimas Islam menyelenggarakan kegiatan pembinaan SDM pegawai KUA . Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 2 Kemenag ini diikuti oleh 18 ASN KUA dari unsur 9 Kepala KUA dan 9 petugas Operator SIMKAH se Kabupaten Kudus (29/10).
Plt Bimas Islam H. Jalil menyampaikan bahwa pembinaan ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan dan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kudus, dalam hal ini ASN KUA Kecamatan se Kabupaten Kudus sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik.
“KUA dalam melayani masyarakat sebagai ujung tombak Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diharapkan bisa menerapkan 5 S ( Senyum, salam, sapa, sopan dan santun) serta didukung oleh 3 pilar yaitu kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas”,lanjut beliau.
Peran strategis ASN di Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagai pelaksana reformasi birokasi tidak hanya melibatkan perubahan tetapi juga menyangkut pelayanan secara profesional yang berdampak pada terlaksananya reformasi birokasi . Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan kompetensi ASN agar lebih profesional dalam memberikan pelayanan yang nyaman dan bersih dalam melayani masyarakat.
Terkait dengan pengelolaan SIMKAH beliau mengatakan SIMKAH adalah Sistem Informasi Manajemen Nikah, sebuah program aplikasi komputer berbasis web yang berguna untuk mengumpulkan data data nikah dari seluruh KUA di wilayah Republik Indonesia secara online. Karena pentingnya SIMKAH tersebut kita perlu bersinergi bareng dalam melaksanakan baik penghulu ,JFU dan operator termasuk Kepala KUA.
Ditambahkan beliau pelayanan publik merupakan fungsi utama pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dari berbagai aspek pelayanan. Salah satu aspek yang menjadi perhatian saat ini adalah pada kwalitas pelayanan yang wajib dilakukan oleh setiap Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan sebagai wujud nyata pelayanan prima terutama pada kegiatan pernikahan “Kita harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan jangan sampai ada komplain di masyarakat terkait dengan pelayanan pernikahan . Dicontohkan terkait dengan jam pelaksanaan pernikahan ternyata masih ada beberapa masyarakat yang kurang puas terkait dengan jam pelaksanaaan pernikahan . Oleh karena itu kita harus pandai pandai mengntisipasi agar jadwal pernikahan agar bisa dilaksanakan tepat waktunya.
Sebagai puncak kegiatan dilaksanakan tanya jawab seputar penggunaan aplikasi SIMKAH yang di pandu oleh Afif Noor. (St.Zul/wwk/bd)