3 Siswa berprestasi mendapat bantuan Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – UPZ (Unit Pengumpul Zakat) berdasarkan Undang-undang 23 tahun 2011 bertugas membantu BAZNAS mengumpulkan dana Zakat. Namun dalam aplikasinya UPZ Kankemenag Kab Brebes bertindak sebagai pengelola meliputi perencanaan dan pelaksanaan dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan dana Zakat di lingkungan kankemenag Kab Brebes.

Tiga Siswa MTs Negeri 1 Brebes serta 1 siswi dari MIN 1 Brebes kali ini mendapatkan bantuan dana pendidikan dari UPZ Kankemenag Kab Brebes. Penyerahan dana bantuan diserahkan oleh Fajarin, Kepala Kemenag Kab Brebes dengan disaksikan oleh H. Imam Ghazali selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. Akrom Jangka Daosat selaku Kasi Pd Pondok Pesantren sekaligus dan ketua UPZ Kankemenag Kab Brebes, serta Faedurohim selaku Garazawa (Gara Zakat dan Wakaf), dan Maspau selaku Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Brebes.

Para siswa yang berprestasi yaitu Moh Naufal Hasan, kelas 8 D, memperoleh medali perak dalam KSI POSI Mata pelajaran IPS, Devita Saraswati kelas 8 D memperoleh medali perak, serta Sabrina Zahra Elusan kelas 8 D memperoleh medali perunggu dalam Olimpiade AKM Literasi Online Tingkat Nasional. Sedangkan Siswi MIN 1 Brebes a.n Nisrina Risqy Attiya Fitriani juga berhasil memperoleh medali perk dalam lomba Olimpiade Sains MOC 2021.

 

“Setiap bulannya UPZ Kankemenag Kab Brebes secara bergantian memberikan bantun pendidikan dalah program “Kemenag Cerdas”. Karena jumlah siswa yang masih membutuhkan bantuan tersebut cukup banyak, sehingga pihak UPZ menyalurkan ke siswa secara bergantian. Semoga dengan dana UPZ ini dapat membantu kebutuhan pendidikan siswa,” jelas Fajarin sebelum menyerahkan bantuan kepada siswa berprestasi.

Wabah pandemi Covid-19 berdampak pula pada dunia pendidikan di Indonesia, terutama pada proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka, saat ini harus berjalan secara daring. Sistem pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun tak bisa dipungkiri bahwa terdapat sejumlah hambatan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini. Banyak murid mengalami kesulitan saat belajar dari rumah karena terbatasnya akses internet dan perangkat elektronik yang mendukung.

Maspau berharap, lewat bantuan ini semangat keempat siswa ini dapat terpacu lebih giat lagi dalam belajarnya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Serta diharapkan dapat membantu anak-anak tersebut memenuhi kebutuhan belajarnya agar bisa melangsungkan pendidikan dengan bahagia. (DA/Sua)