Warga SMP Sepuluh Nopember 2 Semarang Belajar Alquran dan Kitab Salaf

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Maju menuju prestasi berdasarkan akhlak mulia merupakan visi SMP SNOP 2, yang memiliki arti setiap warga sekolah baik siswa, guru, maupun karyawan wajib memiliki akhlak yang mulia. Untuk mewujudkan misi tersebut, sekolah telah mengupayakan beberapa kegiatan, dari mulai hal yang sederhana kebiasaan keseharian hingga pembelajaran agama yang lebih mendalam. “Warga sekolah kami ajak untuk membiasakan saling memberi senyum dan salam pada saat bertemu, selain itu kami adakan pembiasaan salat duha, baca Alquran, dan hafalan surah-surah pendek setiap hari. Selain itu kami juga melakukan bimbingan akhlak setiap menjelang pelaksanaan salat berjamaah di masjid sekolah, dan pembiasan pembacaan doa kafarotul majlis setiap usai pembelajaran,” terang Masud Ahmad Kepala SMP SNOP 2 Semarang, Selasa (17/5/22) kepada pewawancara.

“Ada satu kegiatan yang sangat menantang dilakukan dalam upaya pencapaian visi sekolah, yaitu belajar membaca Alquran dengan fasih dan tartil, serta pemahaman hadis dan kitab kuning,” sambungnya.

Ia menuturkan dalam pembelajaran dimaksud, ia dibantu guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Wahyudi.

Menariknya, pembelajaran membaca Alquran, hadis dan kitab kuning tidak hanya bagi siswa tetapi juga diperuntukkan bagi guru dan karyawan sekolah.

“Awalnya kami sangat kesulitan membaca Alquran dengan fasih, lebih-lebih hadits dan kitab fiqih yang berburuf arab pegon, betul-betul hal baru bagi sebagain dari kami,” ungkap salah seorang guru.

“Alhamdulillah dengan ketekunan, kesabaran, dan keistiqomahan Kepala Sekolah dan pembimbing, akhirnya kami mulai bisa meski sedikit demi sedikit,” ujarnya.

Sebagaimana dikeryahui bersama, kitab kuning berisi hadis sahih sebagai dasar umat muslim agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Kepala Sekolah berharap, melalui kegiatan tersebut, warga besar SMP SNOP 2 memiliki akhlakul karimah, yang akan berimbas pada kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat, sehingga akan berdampak pada pembangunan karakter berkualitas pada masa yang akan datang. (redsnop2smg/NBA/bd)