Masyarakat Diajak Peduli Lingkungan dan Kelola Bank Sampah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan menyelenggarakan Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat serta Bank Sampah. Kegiatan ini untuk mengajak masyarakat Kota Pekalongan agar semakin peduli terhadap lingkungan, menjaga kebersihan, berperilaku hidup sehat, dan mengelola bank sampah.

Sekretaris DLH Kota Pekalongan, Puji Winarti mengungkapkan bahwa lomba lingkungan bersih dan bank sampah ini diikuti oleh tiap kecamatan se-Kota Pekalongan yakni menunjuk perwakilan dua kelurahan setiap kecamatan. “Jadi lomba di DLH ini ada dua yang pertama lomba lingkungan bersih dan sehat, kedua lomba bank sampah. Lomba ini lokusnya berbeda tapi titik kelurahannya sama,” terang Puji.

Menurut Puji ini menjadi wahana untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mengevaluasi pengelolaan bank sampah, mengapresiasi bank sampah yang telah mengelola sampah dengan benar, meningkatkan ketareampilan pengurus sampah, mendorong inovasi bank sampah, serta mengedukasi pengelolaan bank sampah.

Sementara itu Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan DLH, Sugiharto menjelaskan tujuan lomba ini untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesehatan yang merata, meningkatkan budaya peduli lingkungan. “Harapannya melalui kegiatan ini masyarakat tak membuang sampah sembarangan, mereka semakin sadar untuk peduli lingkungan,” tutur Sugiharto.

Dibeberkan Sugiharto, pengumpulan berkas lomba sampai 23 September dan akan ditindaklanjuti 27 September untuk verifikasi lapangan. “Daftar peserta yang masuk yakni untuk Kecamatan Pekalongan Barat yakni Kelurahan Pringrejo dan Podosugih. Kecamatan Pekalongan Utara yakni Kandang Panjang dan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Timur yakni Kalibaros dan Noyontaansari. Untuk Kecamatan Pekalongan Selatan belum masuk datanya,” jelas Sugiharto.

Terkait lomba lingkungan bersih dan sehat ada tiga indikator yang dinilai meliputi input (kebijakan, dukungan dana pemerintah dan masyarakat, dan sebagainya), proses (perencanaan dampak lingkungan, kader, kegiatan pemantauan, dan sebagainya), dan output meliputi akses air bersih, ketersediaan air bersih, akses sanitasi, sarpras pembuangan limbah, drainase, dan sebagainya. (Tim/Ant).