Tegal – Satu prestasi yang cukup membanggakan kembali ditorehkan oleh MTSN 1 Tegal. Berdasarkan Pengumuman Seleksi Penerimaan Nasional Peserta Didik Baru MAN Insan Cendekia atau SPNPDB MAN IC TP 2022/2023 tanggal 16 Maret 2022 lalu, dua siswa MTSN 1 Tegal dinyatakan lolos dan diterima di MAN IC Pekalongan. Ini tertuang SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor 1441 Tahun 2022 Tentang Penetapan Nama-Nama Calon Peserta Didik Baru Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia, Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan Dan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri.
Dua siswa MTSN 1 Tegal yang lolos adalah Haikal Faqih Hakim dan M Siyad Musyafa. Mereka bersaing bersama 1830 siswa lainnya dari berbagai sekolah/madrasah di penjuru daerah yang mendaftar di MAN IC Pekalongan. Sementara, jumlah siswa yang diterima hanya 96 siswa untuk 4 kelas. Adapun proses pendaftaran dan tes seleksinya diselenggarakan secara online penuh dan melalui CBT (Computer Based Test) yang dilaksanakan serentak pada tanggal 26 Pebruari 2022 lalu .
.
Kepala MTS N 1 Tegal- Mukhlasin- menyatakan kegembiraannya atas hasil pengumuman seleksi SPNPDB MAN IC TP 2022/2023. Menurutnya, jumlah siswa kelas 9 MTSN 1 Tegal sebanyak 368 siswa dan yang ikut seleksi tes masuk MAN IC sebanyak 27 siswa, putra dan putri.
“Jika total peserta tes SPNPDB MAN IC Pekalongan tahun 2022 ini sebanyak 1830 siswa, maka dua siswa MTSN 1 Tegal yang lolos itu sangat prestisius karena bisa mengalahkan 1828 siswa pesaing lainnya.” ujarnya.
Sekadar refeleksi, MAN Insan Cendekia merupakan program madrasah unggulan pemerintah yang didirikan atas kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketaqwaan. Pendirian MAN IC ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie melalui BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dengan membentuk STEP ( Science and Technology Equity Program). Tujuan STEP adalah penyetaraan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah di lingkungan pesantren. Pada tahun 2013, dibangun MAN Insan Cendekia di Kota Pekalongan dengan lahan seluas +/- 10 Ha. Pembelajaran perdana dimulai Pada tahun 2015/2016 dan diiringi dengan proses penambahan pembangunan untuk melengkapi sarana pendukung pendidikan. (Najmudin/bd)