Brebes – Sebagai Garda terdepan dari Kementerian Agama yang selalu berhadapan dengan Masyarakat secara langsung, Penyuluh Agama Islam Baik yang Fungsional maupun yang Non PNS, merasa tergerak hatinya melihat musibah yang menimpa wilayah Brebes Selatan tepatnya di Wilayah Kec. Bumiayu dan Tonjong.
Atas Prakarsa Kelompok Kerja Penyuluh ( Pokjaluh) Brebes, mereka bergerak penggalang dana baik pribadi (swadaya) dari seluruh Penyuluh Agama Islam se-Kab. Brebes, baik yang Fungsional maupun Non PNS, disamping itu Pokjaluh berusaha mencari donasi dari UPZ Kantor Kementeian Agama Kabupaten Brebes maupun dari BAZNAS Kab. Brebes.
Dari usaha yang dijalankan terkumpul bantuan sebanyak 62 paket Sembako (62 @ 5 Kg Beras dan 62 @ dus mi instan).dan kegiatan penyerahan yang bertajuk “Penyuluh Agama Islam Peduli”, dapat dilaksanakan pada Sabtu, (26/03/2022).
Acara dilaksanakan di KUA Kecamatan Bumiayu, mengingat kondisi masih dalam pandemi mengundang maka mustahik yang diundang hanya setengah dari quta bantuan yang akan diserahterimakan. Dan kelebihanya akan diserahkan Penyuluh Agama Islam yang beratugas di Wilayah Bumiayu dan Tonjong.
Hadir dalam kesempatan tersebut oleh Bapak Kepala KUA Kec. Bumiayu dan Tonjong dan Kementerian Agama Kabupaten Brebes diwakili oleh Bapak Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam dikarenakan Beliau Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Brebas sedang ada dinas diluar kota.
Dalam Sambutanya Kepala KUA Kecamatan Bumiaya, H. Zaeni menjelaskan dan menyampaikan, “Gerakan Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Brebes ini merupakan langkah dari Penyuluh untuk membantu meringankan beban saudaranya yang terkena musibah, semoga kegiatan ini dapat membawa hikmah bagi kita semua, agar lebih peduli dan lebih peka dengan kejadian yang terjadi disekitar kita dan harapan beliau agar kegiatan ini dapat terus berlanjut,” jelas Zaeni
Mewakili Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes, H. Nashokhidin selaku Kasi Bimbingan Masyarakat Islam dalam arahannya menyampaikan bagi Mustahiq penerima bantuan agar senatiasa mengintropeksi diri kita masing-masing terhadap adanya musibah banjir ini, karena terkadang musibah yang diberikan oleh Allah SWT adalah bentuk peringatan Allah SWT atas ulah manusia dalam menjaga kelestarian alam sehingga terjadi banjir, sebagaimana dalam Al Qur’an yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena ulah dari tangan mereka sendiri…. QS.Ar Rum : 41.,“ ungkap Nashokhidin.
“Dari ayat tadi terlihat bahwa prilaku manusia yang dapat menyebabkan banjir, seperti membuang sampah sembarangan di sungai atau di kali, sehingga menimbulkan saluran air tersumbat atau karena penebangan pohon-pohon secara liar sehingga menimbulkan tanah lingsor, maka kedepan kita harus menghindari prilaku tersebut agar tidak terjadi lagi musibah banjir,” tambahnya.
Beliau juga mengapresiasi para Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Brebes yang mampu mengadakan kegiatan yang sangat mulia ini, meskipun dalam bentuk yang sederhana tapu makna shodaqoh betul-betul telah diamalkan oleh para penyuluh di Kabupaten Brebes.
Di akhir kunjunganya Kasi Bimas Islam menyempatkan untuk mengunjungi Posko Peduli Banjir di Kecamatan Tonjong sekaligus membagikan bantuan kepada masyarakat Tonjong yang terdampak di Posko tersebut.(Hid/Sua)