Serahkan Penghargaan Lomba, Kakan Ajak Gairahkan Budaya Literasi pada Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

BANYUMAS – Akhir-akhir ini budaya menulis menjadi budaya yang langka, paling menulisnya di WA. Tapi budaya menulis ilmiah dan populer sudah semakin surut. Termasuk budaya membaca. Derasnya arus informasi di media sosial dan lain sebagainya, mengakibatkan kita cenderung pragmatis dan budaya-budaya literasi jarang dilestarikan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H Aziz Muslim SAg MPdI saat apel pagi, Senin (13/6) di halaman kantor, usai menyerahkan penghargaan kejuaraan Lomba Menulis Pelajar Madrasah Kabupaten Banyumas Tahun 2022.

“Sungguh bahagia sekali, pagi hari ini kita kedatangan tamu isitimewa, makhluk-makhluk langka, para juara lomba menulis. Maka momentum ini menjadi sangat penting untuk menggairahkan kembali budaya literasi, budaya membaca dan budaya menulis”, ujar Aziz.

Menurut Aziz, sekarang banyak media cetak hampir gulung tikar, karena masyarakat orientasinya pada media online. Sehingga ini juga menggerus tradisi-tradisi membaca dan menulis yang itu adalah legacy yang sangat mulia. Bagaimana akan menjadi seorang ilmuwan kalau dirinya tidak memulai dari budaya membaca. Demikian juga para penulis-penulis hebat juga diawali dengan banyak membaca.

Oleh karena itu, lanjut Aziz, harapan kami budaya menulis ini untuk terus dipupuk, didorong dan dimotivasi bagi siswa-siswi madrasah untuk menjadi penulis-penulis yang besar. Berawal dari menulis pengalaman-pengalaman masa sekolah, pengalaman sekolah di masa pandemi, pengalaman spiritual puasa dilingkungan masing-masing dan lain sebagainya.

“Apapun kalau sudah memiliki filing talent menulis, itu bisa menjadi tulisan. Filing talent menulis Ini menjadi modal dasar bagi anak-anak untuk mengembangkan karyanya dan mengekspresikan gagasannya melalui tulisan-tulisan”, tegas Aziz.

Direktur Penerbit Wawasan Ilmu, Nur Wahid selaku penyelenggara lomba dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta lomba tingkat MI ada 40 peserta, MTs 54 peserta dan MA 31 peserta. Untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Juara pertama diraih oleh Adhaliya Nur Asyifa siswi MIN 3 Banyumas dengan judul cerita I Miss You Ramadhan, Juara kedua diraih oleh Isna Nufatun Nafiah dari MI Ma’arif NU 1 Karangkemiri yang membuat cerita berjudul Puasaku untuk Alloh dan Abi Umi Bangga Padaku, sedangkan juara ketiga diraih oleh Ghina Salsabilla Nur’aini siswi MIN 3 Banyumas yang mengangkat cerita Bulan Penuh Berkah.

Pada tingkat MTs, Raditya Syafiq Azra dari MTs Tahfidz Al Qur’an Ar-Raudhah Ajibarang berhasil menduduki peringkat pertama dengan karyanya berjudul Go Fasting!, disusul oleh Aulia Malika Zahra dari MTs PPPI MIftahussalam Banyumas dan Silvia Putri Sumariyantika sebagai peringat kedua dan ketiga dengan karyanya yang berjudul Ramadhan Experinece In The Boarding School dan Mencari Seribu Kebaikan.

Sedangkan pada tingkat MA, Juara kesatu diraih oleh Rini Marlina siswi MA Ma’arif NU 1 Kemranjen yang menulis cerita menarik berjudul Keegoisan berujung penyesalan. Juara kedua diraih oleh Aufa Amaliatun Nisa siswi MA Muhammadiyah Pekuncen yang mengangkat pengalaman puasanya dengan judul cerita Tri Gembel And First Day Fasting. Sementara juara ketiga diraih oleh siswa MAN 1 Banyumas bernama Mas Arjoena Tegar Pratama dengan judul ceritanya First Day Of Ramadhan.

“Alhamdulillah dari lomba tersebut, kami dapat menerbitkan empat buah buku. Semoga dapat memotivasi budaya menulis dan membaca bagi siswa-siswi madrasah”, harap Nur Wahid. (akw/rf)