081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Penyuluh Agama Kuatkan Moderasi Beragama Siswa Madrasah Melalui Matsama

Jepara – Sebanyak 288 Siswa Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara mengikuti kegiatan penguatan Moderasi Beragama  dan Moderasi Berkebangsaan pada momen kegiatan Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah), Selasa, (19/7).

Pengenalan Penguatan Moderasi Beragama kepada para siswa  oleh Siti Choiriyah PAIF Kankemenag Jepara dimulai dengan menjelaskan apa makna moderasi beragama sebagaimana tertuang dalam “ Buku Putih Moderasi Beragama” yang ditulis oleh Lukman Hakim Syaifuddin.

“Siswa kita arahkan untuk bisa memahami secara sederhana rumusan moderasi beragama yaitu bagaimana sikap cara berfikir, bersikap dan berprilaku mencerminkan sikap yang menghargai kemanusiaan, mengangkat harkat dan martabat manusia baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Choiriyah menyampaikan tiga Ukhuwah atau persaudaraan yaitu ukhuwah Islamiyah sebagai ikatan persaudaraan sesama umat Islam yang didasarkan pada kesamaan aqidah, ukhuwah wathoniyyah disemangati dengan nilai-nilai Piagam Madinah oleh Rasululloh SAW setelah hijrah di Madinah demikian juga semangat jihad atau resolusi jihad yang dipelopori oleh KH. Hasyim Asyari untuk menumpas penjajah di bumi Indonesia serta ukhuwah Basyariah atau Insaniyah adalah manifestasi bahwa kita adalah sesama makhluq ciptaan Alloh SWT.

Akhmad Najib selaku kasi Pendidikan madrsaha Kankemenag Kab Jepara bahwa  materi penguatan moderasi beragama dalam kegiatan Matsama ini adalah materi wajib sebagaimana materi lainnya yang ada di modul yang sudah terintegrasi dari Dirjen Pendis Kemenag RI dalam mempercepat  Tujuh Prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia. Senada Tupomo selaku Kepala Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari sangat mensupport materi ini untuk dikenalkan kepada para siswa dan siswa di lingkungan sekolah mana pun agar semangat  berkebangsaan  atau Nasionalisme dan Patriotisme tidak akan luntur oleh para generasi muda.(Penyuluh/Sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content