Banjarnegara–Perjuangan meraih prestasi terus dan terus dibudayakan di MTs Negeri 1 Banjarnegara. Seluruh siswa diberikan kesempatan untuk mengasah minat, bakat dan keterampilan yang dimilikinya. Seluruh siswa pun diberikan kesempatan meraih prestasi lewat berbagai kompetisi online yang dapat diikuti.
Melatih jiwa kompetisi secara jujur dan mandiri sejak dini diharapkan dapat mencetak generasi Madtsansa yang tangguh dan pantang menyerah. Sehingga akan tercetak pula generasi muda Banjarnegara yang siap membangun negara.
Salah satu wujud perjuangan itu adalah berhasilnya Ghefira Rahmatunnisa, salah satu siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara di ajang Sains and Social Competition yang diselenggarakan oleh Liga Science Social dengan meraih medali emas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Ditemui tim Warta Madtsansa di kelasnya pada Kamis (11/8) remaja yang akrab disapa Ghe ini mengaku sangat bersyukur dan semakin bersemangat mengikuti kompetisi online lainnya.
“Alhamdulillah saya berhasil meraih medali emas di ajang ini. Ini semakin membuat saya ingin mengikuti kompetisi online sebanyak-banyaknya. Hee… Rasanya sangat bahagia ketika kita berhasil meraih medali. Selain buat koleksi sendiri tentu ini menjadi tambahan poin buat prestasi Madtsansa kan?” ujar Ghefira bersemangat.
Rizki Nurfarida, salah satu pembimbing siswa berprestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia mengapresiasi keberhasilan yang baru saja diraih Ghefira.
“Selamat dan terima kasih telah mempersembahkan medali emas untuk Madtsansa, semoga ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman yang belum berhasil meraih medali untuk meningkatkan belajarnya dan terus bersemangat dalam berkompetisi,” ungkap guru Bahasa Indonesia kelas VIII MTs Negeri 1 Banjarnegara.
Sementara menurut Risky Arbangi Nopi yang juga guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia Madtsansa, sebenarnya banyak siswa Madtsansa yang berpotensi khususnya di mapel Bahasa Indonesia.
“Insya Allah masih banyak Ghefira Ghefira lainnya di Madtsansa yang akan segera kami temukan. Ini menjadi tugas kami guru Bahasa Indonesia Madtsansa untuk menemukan bakat-bakat di mapel Bahasa Indonesia yang masih terpendam,” ujar Risky Arbangi Nopi. (fy/ak/rf)