Banjarnegara-Di era globalisasi, pendidikan menjadi tolakan utama sebuah bangsa dalam menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing tinggi. Semakin tinggi kualitas pendidikan, semakin terbuka peluang sebuah bangsa untuk terus melesat dan menjadi adikuasa. Mari tengok Jepang dengan semangat belajarnya yang tinggi, kini siapa yang mampu menandingi dalam teknologi. Namun, mari cermati, pendidikan seperti apa yang dapat menghantarkan eksistensi dalam globalisasi? Berkaca dari keberhasilan Jepang maka optimalisasi teknologi dan pelestarian budaya luhur jawabannya. Teknologi agar mampu bersaing, dan budaya agar tak hilang jati diri negeri.
Pembelajaran bahasa Jawa di madrasahpun tak jauh beda. Pelajaran bahasa Jawa kini kurang diminati karena metode pengajaran yang belum bervariasi dan memunculkan motivasi siswa mempelajari bahasa Jawa.
Salah satu solusi yang dikemukakan untuk persoalan pembelajaran bahasa Jawa tersebut adalah munculnya metode GANDHELIS (Gatekna-Bedheka-Tulisa). GANDHELIS adalah sebuah inovasi metode pengajaran bahasa Jawa untuk memperkenalkan bahasa krama dari kata kerja sederhana yang diperagakan kemudian dituliskan dalam bentuk hanacaraka melalui papan teka-teki silang. GANDHELIS melatih kecerdasan verbal linguistik melalui permainan kata dan kecerdasan kinestetik serta interpersonal melalui kompetisi antar kelompok.
Eri panggilan akrabnya sebagai salah satu guru bahasa Jawa di MTs Negeri 2 Banjarnegara mencoba menerapkan metode GANDHELIS pada materi menganalisis upacara adat. Terlihat sangat antusias dan menyenangkan peserta didik mengikuti proses pembelajarannya.
“Pada materi menganalisis upacara adat saya terapkan metode GANDHELIS untuk inovasi baru yang saya terapkan sehingga peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran yang monoton ,”ujar Eri selaku guru mapel bahasa Jawa Rabu, (28/09).
Waka Kurikulum Wangid Sunandar juga mengapresiasi guru MTs Negeri 2 Banjarnegara yang lebih inovatif dan kreatif dalam mengembangkan metode pengajarannya sehingga peserta didik tidak bosan di kelas.
“Tingkatkan pola pembelajarannya yang lebih inovatif dan lebih kreatif agar anak-anak tidak bosan di kelas ,”ujar Waka Kurikulum.
Eri juga menambahkan penjelasannya banyak cara dan langkah yang bisa ditempuh untuk bapak-ibu guru yang akan membuat suasana pembelajarannya lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal.
“Langkah-langkah yang bisa bapak ibu lakukan dengan metode GANDHELIS adalah guru memeragakan di depan kelas dengan menunjuk salah satu siswa untuk menyampaikan bahasa krama dari kata yang berhasil diketahui, kemudian dibuat kelompok, membuat tabel sederhana untuk kelompoknya, selanjutnya mencoba peragakan di depan kelas, dan jawab apa yang diperagakan, di akhir peragaan kelompok dengan nilai tertinggi menjadi pemenang kompetisi. Semoga dengan metode ini bermanfaat sebagai alternative metode pengajaran bahasa Jawa ,”pungkas Eri selaku guru bahasa Jawa. (en/rf)