KAB. PEKALONGAN,- Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) IX resmi dibuka oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu malam (23/11) di Stadion Manahan Kota Solo.Pembukaan Pospenas ditandai dengan pemukulan kentongan dan diikuti puluhan ribu santri yang berdiri untuk penghormatan.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Sukarno, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno di tribune VVIP Stadion Manahan. Dalam sambutan pembukaannya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para atlet, santri, dan warga Solo, yang mengikuti pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Antar-Pondok Pesantren Tingkat Nasional atau POSPENAS IX di Stadion Manahan berdoa untuk korban bencana gempa Cianjur, Jawa Barat
Menag bersyukur Stadion Manahan tampak penuh oleh atlet, santri, dan warga Kota Solo yang semuanya tampak bergembira mengikuti pembukaan Pospenas IX. Namun ada Cianjur sedang mengalami musibah gempa bumi.
“Mari semua menyampaikan doa untuk saudara kita di Cianjur supaya yang wafat khusnul kotimah, yang mengalami luka kita doakan lekas mendapatkan lekas mendapatkan kesembuhan, dan saudara yang lain tetap diberikan kekuatan.”
Menag mengatakan, Pospenas IX 2022 diharapkan mampu memunculkan atlet dan jawara di tingkat nasional. Yaqut juga menekankan pentingnya para atlet santri untuk mengedepankan sportivitas dan kejujuran karena sportivitas dan kejujuran adaah bagian dari karakter yang diajarkan para kyai di pesantren. “Sportivitas dan kejujuran paling utama, “katanya
Lebih lanjut Yaqut mengajak para santri untuk mempraktikkan perilaku itu dalam pertandingan olahraga dan seni pada Pospenas ini. “Yang dipelajari dan diajarkan di pesantren (sportivitas dan kejujuran), mari praktikkan bersama di sini, “ajaknya.
Ia pun mengingatkan dan mewanti-wanti para wasit, juri maupun official agar tidak mengajari santri untuk berbuat tidak sportif alias curang dalam gelaran olahraga dan seni yang akbar ini. ” Ajari santri untuk menjunjung sportivitas dan kompetisi secara jujur, “Ingatnya.