MI Muhammadiyah Kauman Gelar Pesantren Ramadhan Ceria

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN,- Sabtu (01/04) 2023 MI Muhammadiyah Kauman menggelar kegiatan pesantren ramadhan ceria. Kegiatan pesantren ramadhan dibagi menjadi 2 tim. Yaitu tim kelas bawah yang terdiri dari kelas 1,2 dan 3. Dan tim kelas atas terdiri dari siswa kelas 4,5 dan 6. Kegiatan dikemas dengan sangat menarik dimulai dari hari pertama pemberian materi puasa kemudian nonton bareng video sejarah keislaman untuk kelas 1 s.d. 3 di halaman madrasah, diikuti praktek wudhu di pandu oleh Bapak / Ibu guru. Untuk siswa kelas 4 sampai dengan 6 belajar sholat jenazah baik materi maupun prakteknya bersama wali kelas.

Dihari kedua pesantren ramadhan siswa tim kelas bawah diberikan materi yang sangat menarik yaitu kisah nabi Yunus ditelan ikan paus. Dengan pemateri ustadzah Khusna Rahmawati, S.Pd dan materi puasa oleh ustadz M. Sukron, S.Pd.I. Sedangkan untuk tim kelas atas diisi oleh ustadzah Ety Setyaningrum, S.Pd.I dengan materi puasa dan ustadzah Novi Astriani, S.Pd.I dengan materi sejarah keislaman. Di hari terakhir kegiatan pesantren ramadhan tahun ini sangat seru dan memberikan kenangan tersendiri untuk para siswa. Dengan menjunjung tema kreativitas. Siswa siswi MI Muhammadiyah Kauman diajak untuk berkarya dengan kertas. Membuat amplop lebaran bagi tim kelas bawah dan tidak kalah seru tim kelas atas merangkai parcel ramadhan. Dengan alat dan bahan semuanya disediakan oleh madrasah.

Semu nampak senang dan bersemangat dalam menjalankan kegaitan pesantren ramadhan. Kegiatan siswa selama puasa juga didukung oleh buku pegangan karya MI Muhammadiyah Kauman yaitu buku KRIDA (Kegiatan Ramadhan Indah Dengan Dakwah agama). Dengan buku ini siswa dituntun untuk melaksanakan amalan-amalan baik yang wajib maupun sunah. Agar siswa dapat berlomba lomba dalam kebaikan di bulan ramadhan ini.

“Harapan kami, dengan kegiatan pesantren ramadhan 1444H yang kami kemas dengan begitu menarik agar siswa tidak terbebani dengan tugas-tugas, dan membawa mereka untuk belajar fiqih dan keislaman dengan riang gembira. Sehingga dapat meninggalkan kesan yang menyenangkan.” Kata wakil kepala madrasah bagian keagamaan, ustadzah Novi Astriani, S.Pd.I. ( Lia/MTb/bd)