MTs Ma’arif Mandiraja Gelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Dalam menyambut pergantian kurikulum baru, MTs Ma’arif Mandiraja mengadakan kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Narasumber Bapak Leken Setyadi, beliau merupakan Kepala MTs Cokroaminoto Tanjungtirta. Sabtu,(15/7/2023) Kegiatan ini di hadiri Komite, Kepala Madrasah dan seluruh guru MTs Ma’arif Mandiraja.

Acara pembukaan diawali dengan sekapur sirih oleh Ibu Supriyati selaku Kepala Madrasah. Dalam sambutannya beliau mengharapkan agar semua guru mengikuti pelatihan dengan maksimal.

Dalam kegiatan IHT ini bapak Leken selaku narasumber memaparkan materi tentang pemahaman IKM, perbedaan IKM dengan Kurikulum 2013, Capaian pembelajaran, dan tentang kurikulum operasional Madrasah (KOM).

Leken Setyadi selaku narasumber mengatakan, peran guru di IKM ini adalah sebagai fasilitator bukan pendidik dan pengajar.

“Empat garis besar kurikulum merdeka, diantaranya; Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pemulihan pasca pandemi covid-19, Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, Pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran, dan Struktur kurikulum merdeka dalam setiap fase,” jelasnya.

Beliau juga menjelaskan tipologi guru, “Terdapat empat tipologi guru yaitu punya skill tapi tidak semangat, punya semangat tidak punya skill, tidak punya semangat tidak punya skill, dan yang terakhir punya semangat dan skill.”

Drs. Cholid selaku Komite Madrasah berharap, bapak/ibu guru agar memahami istilah-istilah baru dalam proses pembelajaran dan mau belajar sambil mempelajari secara autodidak.

“Insya Alloh pada saatnya IKM ini akan bisa laksanakan sesuai dengan harapan kita bersama di MTs Ma’arif Mandiraja,” tutur Komite Madarasah.

Nely Sofia Rahmah selaku peserta IHT IKM sekaligus waka kurikulum MTs Ma’arif Mandiraja berharap, kegiatan In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan secara mandiri ini dapat sedikit banyak menambah pengetahuan lebih dalam untuk mengantisipasi perubahan kurikulum saat ini, sehingga pada saatnya nanti diterapkan pada tahun ajaran baru 2023-2024 kepada peserta didik dan para guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum di lapangan lebih siap.

“Harapannya pelaksanaan kurikulum merdeka ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan insya Allah kegiatan ini masih akan berlanjut sampai kita betul-betul paham,” pungkas Nely. (jm/rf)