Kota Magelang – Kepala Kankemenag, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu, dan Romo Antonius dari kevikepan kedu hadiri acara pembukaan Sekolah Kebinekaan di Wisma Sejahtera yang berada dilingkungan Gereja Santa Maria Fatimah. (Sabtu, 24/7).
Sekolah Kebhinekaan menjadi ajang diskusi dan dialog para bagi generasi muda lintas agama. Disamping itu juga untuk menyamakan persepsi bahwa pemilu itu bersifat sementara, sementara persaudaraan itu bersifat selamaya.
Dalam arahannya, Kepala Kankemenag Kota Magelang menyampaikan jika perbedaan itu sunatullah dan menjadi anugerah Tuhan YME yang harus disyukuri.
”Perbedaan itu sunnatullah, perbedaan itu indah, dan perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan yang wajib untuk kita mensyukurinya. Implementasinya yakni dengan membangun bangsa dan mengisi pembangunan tanpa memandang ras, suku, agama, budaya maupun bahasa,” tegas Sofia Nur dalam sambutannya.
”Dan saya yakin generasi muda lintas agama di Kota Magelang telah memahami dan mampu menerima kemajemukan bangsa ini,” lanjutnya.
Ia juga berpesan kepada peserta agar mulai membiasakan diri srawung dalam segala perbedaan, baik beda agama, pendapat, cara pandang bahkan beda pilihan politik.
Acara yang mulai sabtu 22 juni 2023 ini dilangsungkan di Wisma Sejahtera. Sekolah kebinekaan ini diikuti oleh 46 pemuda lintas agama di Kota Magelang, yakni 19 pemuda agama Islam, 15 pemuda agama Katolik, 9 pemuda agama Kristen, 3 pemuda Aliran Kepercayaan dan 1 pemuda agama Budha.
Harapannya, agar para pemuda dapat menjunjung tinggi toleransi terhadap agama dan kepercayaan orang lain, untuk persatuan bangsa dan negara dan keberlangsungan NKRI. (Hari/rf)