Ngudar Sastra Jadi Bingkai Bedah Buku Kelas Menulis MTs N 1 Banjarnegara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sebagai salah satu kelas unggulan di MTs Negeri 1 Banjarnegara, kelas menulis tentu mempunyai program yang diagendakan melalui diskusi dan rapat. Salah satu agenda kelas menulis yaitu mengadakan acara bedah buku karya sastra siswa. Bedah buku kedua ini dilaksanakan di Cafe Padhang Wulan Banjarnegara pada Kamis (3/8). Awal Agustus kelas menulis MTs Negeri 1 Banjarnegara membuat hari bersejarah baru.

Ngudar Sastra menjadi tema kegiatan bedah buku kelas menulis. Ada dua buku yang dibedah secara umum yaitu ‘Bianglaka Fauna’, kumpulan fabel karya siswa kelas 9B. Buku ‘Hujan dan Rumah Singgah’, antologi puisi karya siswa kelas 8B. Bedah buku kali ini mendatangkan sastrawan dari Purwokerto, Mufti Wibowo. Acara bedah buku ini diikuti oleh siswa kelas menulis jenjang kelas 8 dan 9, kepala MTs Negeri 2 Banjarnegara beserta jajarannya, dan para pembimbing kelas menulis.

Eko Widodo selaku kepala MTs Negeri 1 Banjarnegara memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya Eko Widodo menyampaikan rasa bangga atas capaian siswa kelas menulis. MTs Negeri 1 Banjarnegara merupakan satu-satunya madrasah di Jawa Tengah yang membuka kelas menulis.

“Sebagai satu-satunya madrasah yang memiliki kelas unggulan menulis kita patut bangga bahwa kita adalah yang pertama di Jawa Tengah. Terus pacu potensi-potensi kalian semua dan jangan cepat puas atas capaian saat ini. Kami tunggu karya-karya kalian berikutnya. Teruslah berkarya sehingga kalian bisa dengan bangga mempersembahkan tulisan-tulisan yang indah dan mengesankan,” ujar Eko Widodo.

Koordinator kelas menulis, Sarno juga melaporkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh siswa. Beberapa kegiatan tersebut adalah menulis puisi yang kemudian dibukukan dengan buku pertama berjudul ‘Brainstorming’ dan buku kedua ‘Hujan dan Rumah Singgah’. Buku kumpulan fabel berjudul ‘Bianglala Fauna’ sebagai buku ketiga, juga segera terbit buku kumpulan cerpen berjudul ‘Lembayung’ yang prosesnya bekerja sama dengan Nyalanesia. (rin/rf)