081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Muyasaras Laila Wibowo, Siswi MAN 1 Surakarta Juara 1 Lomba PPKLLAJ Tingkat Nasional

Kemenagksa – Muyasaras Laila Wibowo siswa kelas 12 IPA 2 Program Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, berhasil menjadi juara 1 Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Senin – Kamis (11 – 14 September 2023) di Jakarta. Hadiah diberikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Hasil ini menyempurnakan prestasi Muyasaras sebelumnya, yang telah mendapatkan Juara 2 Pelajar Pelopor keselamatan LLAJ tingkat Kota Surakarta, dan Juara 3 Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dalam lomba ini, Muya, demikian biasa dipanggil, menciptakan alat pendeteksi kelelahan pengendara yang disebut MOSAFYR (Monitoring Driver Fatigue for Motorist Safety). Alat ini merupakan pendeteksi kelelahan pada pengendara dengan sensor denyut jantung yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelelahan dalam berkendara. Penemuannya berawal dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas khususnya kendaraan bermotor. “Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak. Jumlah motor terekam 112.771.136 unit atau sekitar 84% dari total jumlah kendaraan. Beberapa kecelakaan yang merenggut korban jiwa belakangan ini seringkali diakibatkan hilangnya konsentrasi pengemudi. Apabila masalah kecelakaan di jalan raya tidak diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jumlah korban kecelakaan dari tahun ke tahun,” papar Muyasaras seputar latar belakangnya membuat inovasi. Ditambahkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi pengemudi yaitu kondisi kendaraan sebesar 32%; kondisi kesehatan pengemudi sebesar 23%; kondisi jalan sebesar 22%; kondisi cuaca sebesar 10%; kondisi/masalah keluarga sebesar 8%; kondisi lingkungan, manajemen perusahaan dan masalah operasional di lapangan sebesar 2%. Selain itu mengemudi dengan trayek menengah dan panjang akan sangat melelahkan. Hal ini terjadi karena gerakan yang dilakukan pengemudi bersifat monoton dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan rasa bosan, lelah dan puncaknya adalah rasa kantuk. Karenanya, inovasi ini berguna mengurangi tingkat kecelakaan akibat salah satu faktor yaitu kelelahan pengendara sepeda motor di jalan berupa sistem peringatan yang dipasang pada sabuk pengaman sebagai media penempatan perangkat yang mengontrol kondisi pengendara dengan sensor penghubung yang disambungkan ke mikrokontroller. Dalam pembuatan alat dibawah bimbingan Prihantoro Eko Sulistyo selaku guru fisika MAN 1 Surakarta. “Prinsip kerja alat yaitu dengan menghubungkan baterai 9V ke Arduino dengan menggunakan kabel power jack 2,1mm. Setelah itu, Pulse Sensor akan mendeteksi dan menghitung denyut jantung dan kemudian data tersebut akan diproses oleh Arduino Uno Atmega 328. Ketika proses perhitungan denyut jantung, LED akan berkedip sesuai dengan frekuensi denyut jantung. Kemudian hasil data yang diproses oleh Arduino Uno Atmega 328 akan langsung ditampilkan pada LCD. Hasil data yang ditampilkan tersebut berupa angka dalam satuan BPM (beats per minute). Apabila terdeteksi pengendara sepeda motor mengalami kelelahan, maka LED akan menyala dan DFplayer akan memainkan audio pengingat,” urai Muyasaras. Dalam lomba yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia, Muyasaras mampu memukau dewan juri dan meraih juara pertama. Sementara itu Slamet Budiyono selaku kepala MAN 1 Surakarta sangat mengapresiasi prestasi yang diraih Muyasaras. “Semoga inovasi yang dihasilkan bisa berkontribusi bagi masyarakat terutama untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas terutama kendaraan bermotor,” pungkas Slamet Budiyono. (timjurnalis/bd)
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content