Grobogan (Humas) – Ritual puja dan doa pengambilan Api Dharma di Mrapen Grobogan menjadi salah satu rangkaian peringatan Waisak Nasional 2568 Buddhist Era (BE) / 2024 Masehi dimulai. Selasa (21/5/2024), Para Bhikkhu Sangha dan Rohaniwan, Majelis-Majelis Agama Buddha & LKBI secara bergantian melakukan upacara ritual. Hadir pula 35 Bikkhu Thudong dari Thailand dan 10 Bikkhu lainnya dari Indonesia.
Sebelumnya, dilaksanakan penyalaan lilin pancawarna oleh para Bikkhu yakni perwakilan dari Sangha Theravada , Sangha Mahanikaya, Sangha Mahayana, Sangha Palpung dan yang terakhir dari Kementerian Agama diwakili oleh Penyelenggara (Gara) Buddha Kemenag Kabupaten Magelang Saring.
Mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Gara Saring mengatakan bahwa bahwa api melambangkan cahaya dan semangat dalam kegelapan. Api Dharma ini menjadi penerang dan penyemangat umat dalam melakukan Dhamma.
Api Dharma selanjutnya di bawa ke puncak Candi Mendut untuk di semayamkan sebelum di bawa ke Candi Borobudur saat Waisak tiba. Rabu (22/5/2024) esok akan dilaksanakan pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit dan disakralkan juga di puncak Candi Mendut. Rencananya peringatan detik-detik Waisak bertepatan pada hari Kamis 23 Mei pukul 20.54.42 WIB yang akan digelar di Lapangan Kenari (Pelataran) Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Tahun ini, peringatan hari raya Waisak Nasional 2024 mengangkat tema “Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha”. Sementara sub tema yang diambil adalah “Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian”. Rangkaian Waisak Nasional 2024 telah dimulai sejak 18-19 Mei dengan dilaksanakannya karya bakti serentak di seluruh taman makam pahlawan se- Indonesia. Di Jawa Tengah dilakukan di Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal di Kota Semarang. Dilaksanakan juga bakti sosial pengobatan gratis di Pelataran Taman Lumbini Candi Borobudur. (PS)
