Wonosobo (Humas) – Menjelang bulan suci Ramadan tahun 1446 H/ 2025 M, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Wonosobo bergegas menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Rifaiyah. Turut hadir dalam pertemuan ini Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Wonosobo, Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna membahas penyelarasan jadwal imsakiyah.
Dalam rapat yang berlangsung pada hari, Selasa (11/2/2025) di Kantor Kankemenag Wonosobo, disepakati bahwa perbedaan atau selisih waktu dalam jadwal imsakiyah merupakan hal yang bisa dimaklumi. Kemenag menghimbau agar masyarakat tetap menjaga sikap toleransi dan memperkuat persaudaraan dalam menyikapi perbedaan tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Kankemenag Kab. Wonosobo, Panut, menyoroti bahwa pada tahun 2024 terdapat perbedaan waktu yang cukup mencolok dalam jadwal imsakiyah dari berbagai sumber. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar perbedaan ini tidak menjadi pemicu perpecahan.
“Kami berharap pada tahun 2025, meskipun terdapat perbedaan dalam jadwal imsakiyah, seluruh pihak dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan untuk memperkuat toleransi dan menjaga harmoni di tengah keberagaman,” ujar Panut.
Selain membahas jadwal imsakiyah, rapat ini juga menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara ormas Islam dan lembaga terkait dalam menciptakan suasana Ramadan yang kondusif dan penuh kedamaian. Semua pihak berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat guna menghindari kesalahpahaman.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan umat Islam di Wonosobo dapat menyambut Ramadan dengan semangat persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, serta menjaga keharmonisan dalam menjalankan ibadah.(Ps-ws/Sua)
