Banjarnegara – Sebagai sebuah proyek JSEP-ADB loan thn 1994-1998, Education Management Information System (EMIS), berlanjut tahun 1998 menjadi BEP-DMAP. Mulai tahun 2001 EMIS masuk ke dalam struktur Ditjen Bagais, sekarang merupakan bagian dari Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam khususnya Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi pada Subbag Sistem Informasi.
EMIS merupakan pusat pendataan Pendidikan Islam (satu pintu) yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program Pendis, baik Madrasah, PAI juga pendidikan non formal Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Demikian disampaikan Kepala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara Selasa pagi ini (23/05) saat membuka Sosialisasi Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan Seksi PAI Kankemenag Kabupaten Banjarnegara di Madukara Room Hotel Surya Yudha Banjarnegara.
“Peran data EMIS mulai dirasakan semua stakholder, dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan baik internal Kemenag RI, juga Instansi terintergrasi dengan kebutuhan data dari Kemenag RI” terangnya.
Dihadapan tenaga Pengolah data atau istilahnya Operator EMIS Kakankemenag memberikan apresiasi kepada Operator atas kerja kerasnya mengelola, memasukkan data ke sistem Aplikasi EMIS sehingga data bisa digunakan sebagai informasi data lembaga, juga acuan utama kebutuhan data.
“Melalui data yang terintegrasi, data yang dimasukkan harus memenuhi prinsip dasar pendataan. Seperti istilah Gerbage In Gerbage out / data sampah yang masuk, maka data sampah yang keluar harus diperhatikan”,tegasnya.
Terkait kelengkapan dan keakuratan data juga tidak boleh gegabah, karena jika data yang dimasukkan asal-asalan maka sistem akan menolak. Ini bisa mengakibatkan hasil tidak bergunanya kerja keras pendataan, lanjutnya.
Masdiro menegaskan bahwa sebagai proyek penting, kegiatan pendataan EMIS diharapkan Akuntabel, karena di pantau oleh BPK, BPKP juga KPK pelaksanaannya.
Keberhasilan pelaksanaan yang dikelola oleh operator tertentu juga sebagai motivasi operator yang masih belum tertib, dan dorongan bahwa dengan keterbatasan, dengan keinginan memberikan pelayanan data pendidikan keagamaan bisa terwujud, pungkasnya.
TIM EMIS dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi juga di hadir guna menyampaikan evaluasi pelaksanaan EMIS tahun 2016-2017 dan teknis kelanjutan EMIS untuk pendataan berikutnya. (Nangim/af)