Wonogiri – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dan aplikasi RKA-KL/SPAN pada lingkungan Kantor Kemenag, Selasa (03/10) bertempat RM. Paryanti Wonokarto. Kegiatan yang di ikuti Kasubbag, Kasi, Gara, PPK, pengelola kegiatan, dan Kepala Tata Usaha Madrasah Negeri se-Kabupaten Wonogiri, sebagai narasumber Ahmad Baikuni Perencana dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah
Kepala Kankemenag Wonogiri, Drs. H. Subadi, MSI menyampaikan bahwa saat ini dalam penyusunan anggaran terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan K/L untuk menghasilkan dokumen RKA-K/L dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.
Pendekatan penganggaran harus berbasis kinerja dan masing-masing satker harus melakukan inovasi, yang merupakan suatu pendekatan dalam sistem perencanaan penganggaran belanja negara yang menunjukkan secara jelas keterkaitan antara alokasi pendanaan dan kinerja atau prestasi kerja yang berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas yang terukur atau bahasa lain output dan benefit kegiatan.
“Penyerapan anggaran harus berbanding lurus dengan program kerja, indikasi keberhasilan satker salah satunya adalah besarnya penyerapan anggaran kebalikannya kalau di akhir tahun masih ada anggaran yang belum terserap berarti siap-siap kena punishment dan kurang berhasil dalam melaksanakan program kerja,” jelas H. Subadi.
Sedangkan menurut Perencana, H. Slamet Widodo dengan acara ini mempunyai tujuan dan target peserta bisa meningkatkan pengetahuan tentang RKA-KL dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengoperasikan aplikasi RKA-KL dan SPAN karena peserta mewakili satker di lingkungan Kemenag Kabupaten Wonogiri.
Perencanaan, penyerapan DIPA dan palaksanaannya yang harus diperhatikan karena kementerian dan instansi sekarang menggunakan laporan dalam bentuk aplikasi, baik online maupun offline. Dan pada kegiatan sosialisasi akan dipraktekan teknis pelaporan RKA-KL dan SPAN melalui aplikasi yang terintegrasi.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis tentang teknik penyusunan/pengisian RKA-KL/ SPAN pada aplikasi yang sudah disalin ke masing-masing pengelola DIPA. Para peserta membawa laptop dan data sebagai meteri isian, langsung praktek bagaimana proses menjalankan aplikasi.
Menurut Baikuni usulan kegiatan harus berasal dari bawah (bottom up) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit selain itu forum juga digunakan sharing kasus terhadap permasalahan yang ada di satker seperti masalah BOS, honor dll.
“Validitas data kebutuhan anggaran harus betul-betul di perhatikan untuk menghindari pagu minus maupun berkali-kali melakukan revisi,” tegasnya.(Mursyid_Heri)