Karanganyar – Menyambut hari jadi Kabupaten Karanganyar ke-100, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar lomba baca puisi di Alun-alun Karanganyar, (27/10) pagi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad ikut berpartisipasi membaca puisi dalam rangka memecahkan rekor muri yang diikuti ribuan peserta dari tingkat SD hingga SMA/SMK, Penyair, Budayawan, Jajaran Guru serta Ikatan UNS.
Pada kegiatan Karanganyar Berpuisi itu, Kepala Kemenag membawakan Puisi karangan Prof. Hamka atau lebih dikenal dengan Buya Hamka, seorang Ulama yang juga sastrawan dengan judul Terlena.
“Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena. Belum sempat berdzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang, belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi. Niat pukul 9.00 pagi hendak Sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dhuhur sudah terdengar. Teringin setiap pagi membaca 1 juz Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan. Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan Tahajjud dan Witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan. Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? Berseronok dengan usia?”, kata Musta’in saat membacakan puisi dengan judul Terlena.
“Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan “Tok Wan, Atok…Nek” menandakan kita sudah tua. Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat…. Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infaq cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrohim tidak pernah buat. Justeru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut? Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku. Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun? Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?”, lanjutnya
“Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena”, tutup Kepala Kemenag membacakan pusi Prof. Hamka.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati, Wakil Bupati beserta istri, jajaran Forkompinda dan jajaran Kepala OPD Karanagnyar.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Karanganyar berharap semua dapat menghadirkan karyanya dengan membaca puisi dan semua karya itu akan ditempatkan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Karanganyar.
“Akan kami buat buku seperti mushab Al-Qur’an. Semoga dengan karya-karyanya dapat menjadikan orang-orang hebat untuk Karanganyar cerdas dan sejahtera,”ujarnya.
Disampaikan juga oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa bahwa jumlah peserta melebihi target dari yang ditentukan, untuk peserta mencapai 27 ribu dan puisi yang terkumpul berjumlah 74.658 puisi. (ida-hd)