Blora – Untuk` mengoptimalkan tugas penyuluh agama Islam non PNS, Penyuluh Fungsional Kecamatan Todanan, Nunuk Inayatul Ulya mengadakan pelatihan membaca al-Qur’an dengan metode Tilawati di Mushalla KUA Todanan, Jum’at kemaren (05/01).
Metode membaca Al Qur’an pada saat ini sudah sangat berkembang dan beragam mulai dari metode Qiroati, Tilawati, Al Baghdadi, Iqro dan Yan-bu’a. Semua metode tersebut telah menunjukkan hasil yang menggambarkan kemudahan cara membaca Al Qur’an.
Menurut Ahmad Rosyikin, Pengurus Tilawati Cabang Blora menyampaikan bahwa metode Tilawati adalah merupakan salah satu di antara metode pengajaran Al-Qur'an yang menawarkan suatu sistem pembelajaran Al-Qur'an yang yang mudah, efektif dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, dan pemahamanan terhadap Al-Qur'an.
Selain itu, pihaknya mengungkapkan bahwa metode Tilawati menggabungkan metode pengajaran secara klasikal dan privat secara seimbang sehingga pengelolaan kelas lebih efektif serta dengan seni yang indah di dengar serta muda di terima peserta pelatihan.
Rosyikin juga menyampaikan tentang pentingnya membaca Alquran seperti ungkapan hadits Nabi Muhammad SAW bahwa Mencari ilmu adalah dari buaian sampai ke liang lahat, Selama hayat masih dikandung badan tidak ada kata terlambat utk bisa membaca Al Quran.
“ Metode Tilawati ini penting dan menjadi cambuk bagi penyuluh Agama Islam Fungsional di KUA Todanan untuk terus mengenalkan metode membaca Al Qur’an bagi Penyuluh Agama Honorer dengan metode Tilawati”ungkapnya.
Sedangkan Kepala KUA Todanan, Lasno menyampaikan bahwa kegiatan ini perlu di teruskan mengingat yang menjadi peserta didik bukan santri TPQ atau anak sekolahan tetapi para Penyuluh Agama dari berbagai desa di Kecamatan Todanan sehingga kedepan akan muncul komitmen mengajarkan Al Qur’an di masing-masing binaan.
Di samping itu, ia juga menegaskan penyuluh agama mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus pemberdayaan dirinya sendiri sebagai insan yang berakhlakul kharimah.
Menurutnya, Penyuluh adalah ujung tombak Kementerian Agama dalam melaksanakan penerangan Agama Islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat. Karena itu peran penyuluh sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral, dan nilai ketaqwaan umat.
Sementara itu, Nunuk Inayatul Ulya sebagai penyuluh agama Islam fungsional dan pengurus Badko TPQ, menjelaskan bahwa Kegiatan pelatihan tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kemampuan Penyuluh dalam mengajar di TPQ sehingga di lapangan mampu memompa semangat santri dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Quran mengingat TPQ merupakan lembaga untuk mewujudkan generasi muda yang Qur’ani, dan melestarikan nilai-nilai Al-Quran di tengah zaman yang sudah berkembang pesat ini.
“Semoga keberkahan dari yang mengajarkan dan yang membaca bisa di dapatkan karena yang dikaji adalah Al Qur’an,” ungkapnya. (Nunuk/Ima/bd)