081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

HOAX Ada Yang Diperbolehkan

Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis).Istilah tersebut sudah cukup populer di telinga masyarakat Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini. Hoax dibuat dengan berbagai tujuan, mulai dari untuk lelucon hingga untuk tujuan yang serius. Penyebaran hoax saat ini sangat cepat seiring dengan maraknya penggunaan media sosial di Indonesia.

Kasus fenomenal masalah hoax dan paling banyak menyita perhatian publik adalan kebohongan (hoax ) yang dilakukan oleh aktivis senior, budayawan terkenal Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya dan ternyata bohong hingga viral di dunia maya akhirnya menyeret banyak pihak dan orang-orang besar di negeri ini.

Dalam masyarakat Jawa hoax juga banyak digambarkan dalam cerita pewayangan, tokoh pembuat hoak yang paling terkenal adalah Patih Sengkuni. Bahkan dalam lakon Durna Gugur dan Jayajatra Lena Sri Kresna selaku ahli strategi Perang Pandawa harus membuat berita ambigu sehingga terciptalah hoax yang mengakibatkan Pandita Durna dan Raden Jayajatra lengah dan terbunuh.

Dalam istilah Alquran, berita hoax tersebut disebut dengan kata ‘Fahisyah’ sebagaimana penegasan Alquran surah an-Nur ayat ke-19, yaitu sesuatu yang teramat keji. Allah SWT menggandengkan dua larangan sekaligus yaitu larangan menyembah berhala yang najis dan larangan berkata dusta sebagaimana penegasan Alquran surah al-Hajj ayat ke-30, dosa penyebar hoax berada sedikit di bawah dosa syirik.

Namun ada saat-saat tertentu, berbohong pun ternyata diperbolehkan dalam Islam. Ini seperti yang tertuang dalam Hadist Rasulullah. Rasulullah bersabda bahwa ada tiga jenis bohong yang diperbolehkan, malah menjadi wajib dalam situasi dan kondisi tertentu. Berikut ini tiga jenis bohong yang diperbolehkan dalam Islam berdasarkan Hadist Rasulullah yakni berohong dalam rangka mendamaikan saudaranya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam hadits Ummu Kultsum RA., sesungguhnya ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia (yang berseteru), melainkan apa yang dikata kan adalah kebaikan”. (Muttafaq ‘Alaih), berbohong dalam keadaan perang/mara bahaya dan berbohong dalam rangka menyenangkan istri. Wallahu a’lam (gie).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content