Grobogan – Dalam rangka menumbuhkembangkan minat membaca, menghayati, memahami dan mengamalkan Al-Quran, serta untuk menggali kader-kader ahli Alquran untuk dipersiapkan diri dalam mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Pelajar di tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 tepatnya di Kabupaten Kebumen pada tanggal 12-15 November 2018, Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pihak-pihak terkait, Selasa (23/10) menyelenggarakan MTQ Pelajar tingkat Kabupaten Grobogan yang secara resmi dibuka oleh Kabag Kesra Abu Mansur.
Persiapan untuk menyambut even Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pelajar tingkat Provinsi Jateng mulai dilakukan Pemkab Grobogan. Yakni, dengan melangsungkan pembinaan MTQ pada pelajar selama empat hari yang dilangsungkan di ruang rapat lantai I Setda Grobogan.
“Narasumber kita datangkan dari Kantor Kemenag Grobogan Ustad Sofwan Hadi, Ustad Mansur Mliki dan dari qori Internasional Muhammad Mas’ud. Pembinaan ini merupakan salah satu upaya mempersiapkan calon peserta MTQ tingkat provinsi yang rutin dilangsungkan tiap tahun, sehingga bisa mendapat terbaik,” jelas Abu Mansur.
Dalam wawancara Mansur Maliki mengatakan, bahwa MTQ Jangan Hanya Sekedar Ceremonial, namun inti dari MTQ harus bisa menghasilkan putra atau putri bangsa yang terpilih dan menjadi kader-kader pecinta kitab suci yang benar-benar mengerti, memahami, dan bisa mengamalkan Al Quran secara luas di masyarakat.
“Diharapkan siswa siswi dapat meningkatkan pemahaman dan memdalami agama untuk bekal menghadapi arus globalisi yang semakin pesat. Dan bacaan Al Qur’an bisa menjadi penyejuk hati dan berpengaruh terhadap kualitas akhlak atau budi pekerti keseharian masyarakat atau dengan kata lain mampu membumikan Alquran di Kota Sweke ini. Selain itu dari peserta yang keluar sebagai peraih nilai terbaik pada setiap cabang kepada panitia dimohon untuk menindak lanjuti dengan diadakan pembinaan-pembinaan secara maksimal, dengan demikian dalam mengikuti MTQ tingkat pelajar di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 nanti betul-betul siap mental, lahir maupun batin,” ungkap Mansur .
Menurut Mansur Maliki, pembinaan tahap awal ini sifatnya masih umum. Yakni, penyampaian pengetahuan seputar ajang MTQ serta berbagai hal yang perlu dimengerti. Dan para pelajar yang ikut pembinaan ini nantinya tidak otomatis jadi duta Grobogan dalam MTQ. Sebab, penentuan wakil peserta akan dijaring melalui serangkaian seleksi tersendiri.
“Mereka yang ikut pembinaan ini memang punya potensi untuk ikut MTQ nanti. Tetapi bukan berarti mereka ini sudah pasti terpilih karena kita harus mencari yang terbaik untuk menjadi wakil dari Kabupaten Grobogan,” jelas qori yang baru pulang dalam ajang MTQ Nasional.(bd/gt)