Wonosobo – Memanusiakan Manusia agar dimanusiakan. Kata-kata itulah yang tepat menggambarkan bagaimana seseorang sepatutnya menjalin hubungan dengan orang lain. Hal itulah yang tercermin dari respon Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang terkesima melihat hasil karya buah tangah warga binaan rumah tahanan kelas dua Kabupaten Wonosobo, Kamis, (01/11) kemarin.
Hal itu bermula ketika Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Farhani, dalam kunjungannya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, dan mendapat sambutan hangat dari warga binaan Rutan Wonosobo yang tengah menjadi salah satu penampil dalam kegiatan yang di selenggarakan oleh Kemenag Wonosobo sebagai Tuan Rumah Rakor Penyuluh Se- Eks Karesidenen Kedu, sekaligus meliputi kegiatan Santunan Yatim Piatu dan Expos Pondok Pesantren At – Taqwa, Rumah Tahanan Wonosobo. Di gelar di Halaman Kantor Kemenag Wonosobo.
Warga Binaan yang sekaligus tergabung dalam Group Rebana Rutan, Buah dari Kinerja Penyuluh Agama untuk menindaklanjuti MOU antar Kemenag Wonosobo dan Rutan Wonosobo tersebut. Dengan mahir melantunkan shalawat rebana di hadapan Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Wakil Bupati Wonosobo, Kepala Kemenag Wonosobo, Kepala Rutan Wonosobo dan Penyuluh Agama Se Eks Karisedenan Kedu yang hadir dalam acara tersebut.
Bukan hanya mahir melantunkan rebana, nyatanya warga binaan dan Rutan Wonosobo juga menyiapkan cinderamata hasil karya buah tangan warga binaan untuk di serahkan langsung kepada Kepala Kanwil Kemenag Jateng usai acara.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rutan Wonosobo, Akbar Amnur, mendapat kesempatan untuk menyerahkan langsung cinderamata kepada Farhani, Kepala Kanwil Kemenag Jateng.
Usai penyerahan cinderamata, dihadapan peserta yang hadir pihaknya merespon positif itikad baik tersebut.
“Terimakasih atas cinderamata yang sungguh menarik ini, dan yang lebih luar biasa karena cindera mata ini hasil karya warga binaan. Ijinkan saya untuk memesan nya sebanyak 50 pcs,” ucap Farhani.
Ungkapan tersebut sontak di hujani tepuk tangan oleh peserta yang hadir dan mendapat sambutan yang baik oleh Kepala Rutan Wonosobo.
“Bukan sesuatu hal mewah memang yang bisa kami berikan, di banding perjuangan penyuluh agama yang sudah berjuang bersama rutan untuk warga binaan dirasa belum sepadan. Tapi ternyata Pak Farhani kepincut dengan cinderamata tersebut, itu artinya karya kami mendapat penilaian berbeda dari pak Kanwil,” ungkap Akbar Amnur.
Sementara saat ditemui di lokasi, Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, M Thobiq, mengungkapkan pihaknya tidak menyangka Kanwil Kemenag akan memberikan respon tersebut.
“Kami hanya sekedar menampilkan, menyambut dan mengemas kegiatan ala kadarnya, jika akhirnya Kanwil Kepincut dengan cinderamata hasil karya warga binaan itu di luar prediksi. Tapi setidaknya hal itu cukup memebrikan kesan bahwa Kemenag selalu open kepada Rutan dalam segi apapun. Dan sedikit kami jelaskan, kegiatan ini merupakan akuntabilitas kinerja penyuluh agama yang secara faktual mampu menjalin koordinasi lintas sektoral bahkan juga dengan masyarakat karena dana untuk santunan yatim itu juga berasal dari iuran jamaah mereka di samping dukungan dari pemerintah Pemda khususnya kehadiran Pak wakil bupati itu merupakan keberhasilan koordinasi lintas sektoral, dan kepincutnya Kanwil dengan penampilan dan cinderamata hasil warga binaan itu hal yang di luar prediksi kami hanya ingin mengemas momentum ini, sehingga memberikan bias atau memiliki makna yang sangat multiplier effect yang luar biasa,” tandas Thobiq. (PS-WS/SUA)